Mohon tunggu...
Clara Wening
Clara Wening Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Taman Sari: Sebuah Kehidupan yang Dicari

18 Maret 2021   20:00 Diperbarui: 18 Maret 2021   20:43 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi jangan heran apabila kalian tidak menemukan kubah masjid di dalamnya, karena inilah keunikannya. Bangunan ini sepintas tak ada yang mirip seperti masjid yang kita kenal, tetapi ada satu tempat  yang mirip seperti mihrab (tempat imam memimpin shalat). Selain itu, ada pula sebuah kolam air yang berasal dari sebuah sumur yang disebut dengan Sumur Gumuling. Kolam air ini berada di bawah tangga yang saling bertemu di tengah. Tangga ini berjumlah lima dan dipercaya masyarakat melambangkan jumlah rukun dalam Islam. Pertemuan dari kelima tangga ini menjadi salah satu tempat favorit untuk mengambil gambar. 

Sumber: grid.id
Sumber: grid.id

Selain itu, di atas kelima tangga ini tak ada atap yang menutupi sehingga cahaya matahari bisa masuk dengan leluasanya. Nah, di ujung tangga paling atas terdapat sebuah pelataran yang mengelilingi pusat kelima tangga tadi. Pelataran ini seperti lantai dua dari bangunan Sumur Gumuling. Keadaan tembok yang hanya bercat alakadarnya dan sedikit usang, menunjukkan betapa sudah berumurnya tempat ini, tetapi tak meninggalkan kesan estetik dan nyeni dari bangunan ini.  Di dinding bangunan terpajang jendela dengan lebar 2 meter yang menambah kesan megah.  Semilir angin dari luar ikut terbawa masuk dan menyegarkan bagian dalam bangunan ini.

Tak ingin kehilangan momen, kami memutuskan untuk berswafoto sepuasnya dan tentu saja sambil bersandau gurau melihat hasil jepretan kami. Sudah lama aku tak merasa sebahagia ini bersama mereka. Bagaimana tidak? Status kami yang merupakan mahasiswa membuat kami memiliki kesibukannya masing-masing. Meluangkan waktu bersama adalah cara kami melepas rindu. 

Tak disadari, ternyata sudah bergitu banyak foto yang kami ambil. Akhirnya perjalanan menyusuri jejak sejarah di Taman Sari berakhir di bangunan ini. Kami beranjak keluar dari bawah tanah dan menyusuri gang kembali menuju pintu keluar. Siapa sangka sebelum pintu keluar ternyata masih banyak spot-spot unik yang sayang untuk dilewatkan. 

Terdapat dinding yang berhiaskan tanaman merambat dengan mahkota bunga warna warni yang begitu cantik. Kesan sejuk yang ditampilkan telah menutup perjumpaan kami dengan banyak cerita di balik Taman Sari. Hanya ada kesan takjub dan ramah yang akan senantiasa menyelimuti Taman Sari. Kini langkah kami mengayun pelan, entah karena lelah atau enggan untuk berpisah.

Tak terasa pula, ternyata matahari akan kembali ke peraduannya. Kami pun menyusuri gang terakhir menuju gerbang keluar. Kami saling mengucapkan kata perpisahan dan sebuah harapan kupanjatkan semoga ada kesempatan bertemua di lain waktu. Tos bersama menjadi akhir perjumapaan kami hari itu. Hiruk pikuk kendaraan yang diselimuti langit senjalah yang akhirnya mengantar kepulangan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun