Mohon tunggu...
Clairine Aprillia
Clairine Aprillia Mohon Tunggu... Tentara - Pelajar

Swag

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengambilan Gen Asli Plasma Nutfah oleh Negara Lain, Bolehkah?

24 Agustus 2018   13:50 Diperbarui: 24 Agustus 2018   14:22 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya saja tanaman tropis yang hanya bisa dikulturkan pada kisaran suhu 24- 32 derajat celcius, tentunya suhu yang dibutuhkan oleh tanaman subtropis juga berbeda. Maka dari itu, jika tanaman yang hendak dikulturkan tidak memungkinkan untuk ditumbuhkan di negara atau tempat lain, sebaiknya kultur jaringan tidak dilakukan. 

Jika kita tetap melakukan kultur jaringan, maka bisa jadi upaya tersebut akan sia-sia dan hanya akan membuat tanaman menjadi kekurangan bagian tubuhnya, karena nantinya setelah eksplan yang tumbuh dan berkembang dalam medium dipindahkan ke alam bebas negara yang bersangkutan, ia tidak akan bisa bertahan hidup karena faktor iklim, keadaan lingkungan, dan faktor-faktor lainnya. 

Selain karena faktor lingkungan, kultur jaringan juga bisa gagal dikarenakan tanaman hasil kultur yang tidak mampu beradaptasi dengan baik. 

Ketika ia berada di dalam medium, terdapat banyak sekali persediaan unsur hara yang bisa eksplan dapatkan tanpa harus melakukan fungsi tertentu, sedangkan ketika eksplan sudah menjadi tanaman lengkap dan ditempatkan di alam bebas, ia harus berusaha sendiri untuk mendapatkan unsur-unsur hara yang ia butuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Maka dari itu, jika tanaman yang dihasilkan dari kultur jaringan tidak bisa lekas beradaptasi dengan lingkungan sekitar, maka ia tidak akan bisa bertahan hidup.

Dalam hal ini, bioetika untuk melakukan kultur jaringan juga perlu untuk kita perhatikan. Perlu diingat kembali, bahwa setiap orang yang hendak melakukan kultur jaringan harus memastikan bahwa tindakannya itu bersifat membangun dalam jangka panjang. 

Jadi, ketika seseorang mengkultur gen asli dari tanaman endemik suatu negara, dan ia membawa produk hasil pengkulturannya itu ke negaranya untuk dikembangkan, maka orang tersebut haruslah dapat menjamin bahwa produk hasil pengkulturannya itu tidak akan menghambat tumbuh kembang diversitas lainnya. 

Hal itu perlu dipastikan karena masing-masing organisme memiliki sifat yang berbeda-beda dan belum tentu bisa cocok satu sama lain. Maka dari itu, diharapkan bahwa kultur jaringan bisa dilangsungkan tanpa harus memberi dampak buruk bagi organisme-organisme di sekelilingnya.

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa negara lain tidak diperbolehkan untuk mengambil gen asli plasma nutfah suatu negara, karena hal tersebut dianggap bisa mengurangi keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh suatu negara, bahkan menghilangkan kekhasan dari negara yang bersangkutan. 

Selain itu, pengambilan gen asli plasma nutfah dari negara lain juga dianggap melanggar bioetika dari kultur jaringan itu sendiri. Disebut melanggar, karena hal tersebut dianggap berpotensi mengganggu bahkan menghambat pertumbuhan dan perkembangan diversitas lain yang sudah lebih dulu ada, baik di negara yang hendak melakukan kultur jaringan maupun di negara asal tanaman yang hendak dikulturkan.

Sekian artikel mengenai kultur jaringan dan pengaplikasiannya. Mohon maaf jika ada kesalahan kata atau huruf, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih. AMDG!

DAFTAR PUSTAKA

  • Chang, William. (2009). Bioetika. Yogyakarta : Kanisius.
  • Dodds, John, H, Roberts, Lorin, W. 1985. Experiments in Plant Tissue Culture Second Edition. Cambridge University Press, Australia.
  • Henuhili, Victoria. 2013. Kultur Jaringan Tanaman. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogayakarta.
  • Holil, Kholifah. 2012. Buku Petunjuk Praktikum Kultur Jaringan Hewan. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.
  • Hussain, Altaf, Qarshi, Iqbaal Ahmed, Nazir, Humera, Ullah, Ikram. Plant Tissue Culture : Current Status and Opportunities. https://www.intechopen.com/books/recent-advances-in-plant-in-vitro-culture/plant-tissue-culture-current-status-and-opportunities. (diunduh pada tanggal 23 Agustus 2018) 
  • Kadhimin, Ahsan, A, Alhasnawi, Arshad Naji, Mohamad, Azhar, Wan Yusoff, Wan Mohtar,  Che Mohd Zains, Che Radziah. 2014. Tissue Culture and Some of The Factors Affecting Them and The Micropropagation of Strawberry. School of Biosciences & Biotechnology, Faculty of Science and Technology, Kebangsaan Malaysia University, Malaysia.
  • Mastuti, Retno. (2017). Dasar-Dasar Kultur Jaringan Tumbuhan. Malang : UB Press.
  • Sriyanti, Daisy, P, Wijayani, Ari. (1994). Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta : Kanisius.
  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional, Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. www.hukumonline.com. (diunduh pada tanggal 22 Agustus 2018)
  • Yulianti, Nurheti. (2010). Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Yogyakarta : Lily Publisher.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun