Serangan demi serangan pun diluncurkan netizen Indonesia kepada  lembaga pengungsi PBB, UNHCR (United Nations High Commisioner For Refugees).  Akun media sosial UNHCR baik perwakilan Indonesia maupun  pusat beramai-ramai diserang oleh netizen Indonesia yang murka terhadap kedatangan pengungsi Rohingya. Beberapa komentar meminta agar UNHCR dibubarkan.
Bukan hanya akun lembaga yang menjadi sasaran netizen, Â akun pribadi Thomas Vargas , selaku perwakilan UNHCR di Indonesia dan bahkan aktivis kemanusiaan Usman Hamid turut diserang karena pendapatnya tidak disukai. Sentimen kebencian diperparah lagi oleh akun-akun media sosial yang menyebarkan informasi salah dan menyelut amarah netizen.Â
Bahkan, ada yang iseng membuat akun Tiktok bernama UNHCR INDONESIA untuk menyebarkan hoax. Bahkan, seorang yang punya nama besar seperti komika Marshel Widianto turut meramaikan permasalahan ini dengan menyebut Rohingya menjajah lewat jalur kasihan.
Sentimen kebencian ini harus segera dihentikan dan dihindari karena bisa menjurus kepada konflik yang lebih serius lagi atau bahkan menjurus kekerasan. Pemerintah dan lembaga yang bertanggung jawab pun harus mencari solusi yang paling humanis, sesuai sila kedua Pancasila "kemanusiaan yang adil dan beradab", perihal permasalahan pengungsi Rohingya agar gesekan  dalam masyarakat dapat dihindari. Palestina  juga harus didukung karena tengah melawan kekuasaan kolonialisme dan pembersihan etnik yang dilakukan Israel sejak Nakba pertama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H