Upaya mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam pilkada bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, mengingat respon khalayak berbeda-beda dan sudah mulai tidak tertarik lagi untuk menjadi partisipan. Pengaturan pesan dalam komunikasi politik yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara mendasar akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik.Â
Pada akhirnya dalam menentukan pilihan politik tentu harus teliti dan bijak, karena pada akhirnya masa depan negara akan dibawah nahkoda kandidat terpilih. Jangan mudah terpengaruh janji-janji yang tidak masuk akal, semua program yang akan dicanangkan kandidat terpilih pada akhirnya bersumber dari uang rakyat yang memberi kepercayaan kepada para elite politik dalam mengelolanya demi kesejahteraan dan keadilan rakyat Indonesia. Mengingat pesan Franz Magnis Suseno SJ bahwa pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa. Mungkin sama halnya dalam pemilihan kepala daerah.
Â
Â
Referensi:
Heryanto, Gun Gun. Realitas Komunikasi Politik Indonesia Kontemporer. Yogyakarta :
IRCiSoD, 2020.
Hikmat, Mahi M. Komunikasi Politik Dalam Pilkada Langsung (Teori dan Praktik Edisi
Revisi). Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2019.
Nimmo, D. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media. Bandung : Remadja Karya Cipta, 2005.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H