Mohon tunggu...
Citra Putri Nirmalasari
Citra Putri Nirmalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi Terapeutik sebagai Kunci Kesuksesan dalam Bimbingan dan Konseling di Lingkungan Sekolah

2 Agustus 2024   08:58 Diperbarui: 2 Agustus 2024   09:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandangan tentang keberadaan guru BK yang masih acap kali salah harus diluruskan. Bagi guru BK MAN Puruk Cahu, Faisal Rahman, guru BK miliki beberapa fungsi yang harus dijelaskan oleh semua guru kepada seluruh siswa madrasah itu.

Sebenarnya Bimbingan Konseling (BK) di sekolah memiliki beberapa fungsi yang harus diketahui oleh guru lain maupun peserta didik," ujar Faisal saat berbincang dengan salah satu wali kelas, Sabtu (24/9).

Fungsi itu diantaranya pencegahan pelanggaran aturan sekolah, pemahaman tentang karakter diri siswa, pengentasan siswa dari masalah, advokasi dan bberapa fungsi lainnya. Bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan salah satu sarana pengembangan diri yang wajib disediakan oleh sekolah ataupun madrasah.

"Bimbingan konseling merupakan salah satu alternatif pengentasan masalah peserta didik, selain dari sisi pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar aturan," ujar Faisal. Diakuinya ada kecenderungan siswa akan tidak jujur pada saat guru BK melakukan pendekatan bimbingan konseling karena rasa takut yang dirasakan siswa tadi. Oleh karenanya, seluruh guru di MAN Puruk Cahu diharapkan bisa memberikan pemahaman bahwa guru BK adalah orang tua sekaligus rekan bagi siswa yang ingin mengatasi sebuah permasalahan
kalteng.kemenag.go.id/

Untuk itu agar terciptanya kesuksesan Bimbingan dan Konseling di lingkungan sekolah dibutuhkan syarat-syarat dan juga pembentukan Komunikasi Terapeutik, lantas apa saja hal-hal tersebut?

SYARAT-SYARAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

-Hadir Dalam Percakapan

Terlibatnya aspek fisik, mental, dan intelektual individu

-Mendengarkan Aktif

Melibatkan perasaan dan hati

-Empati

Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain (pemberi pesan) berdasar perspektif pemberi pesan tersebut

Poin-poin diatas diambil dari kutipan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si.

PEMBENTUKAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

-Belajar Menjadi Pendengar Aktif

-Memahami Perasaan

-Merefleksi Perasaan

Poin-poin diatas diambil dari kutipan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si.

Lalu apa tujuan dari adanya Komunikasi Terapeutik untuk menciptakan kesuksesan Bimbingan dan Konseling?

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

-Realisasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri

-Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi

-Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai

-Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis

Poin-poin diatas diambil dari kutipan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si.

Pandangan negatif tentang guru Bimbingan Konseling (BK) harus diluruskan. Guru BK memiliki peran penting dalam pencegahan pelanggaran, pemahaman karakter siswa, pengentasan masalah, dan advokasi. Untuk keberhasilan BK di sekolah, komunikasi terapeutik sangat penting. Syarat-syaratnya meliputi kehadiran penuh, mendengarkan aktif, dan empati. Pembentukan komunikasi terapeutik membutuhkan pendengaran aktif, pemahaman, dan refleksi perasaan. Tujuannya adalah membantu siswa mencapai realisasi diri, identitas yang jelas, hubungan interpersonal yang baik, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun