Perjalanan Panjang
Selain meratifikasi Paris Agreement, Indonesia juga berpartisipasi aktif di agenda SE4ALL, juga di inisiatif Mission Innovation. Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29-41% dari skenario business as usual pada 2030, di mana salah satu strategi yang dilakukan pada sektor energi adalah peningkatan pemanfaatan energi bersih dan terbarukan. Komitmen ini juga dituangkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan rencana pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang. Dengan target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% di tahun 2025, harus dipastikan bahwa kebutuhan energi domestik dan akses energi pada semua kalangan terpenuhi.Target peningkatan penggunaan energi bersih dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dengan mempertimbangkan aspek keadilan sosial dan gender serta tersebar ini mensyaratkan pemerintah untuk menyusun kerangka kebijakan dan perencanaan yang terintegrasi.
We have to learn from our mistakes and failures.
Perjalanan panjang kita menuju target tinggi itu juga memerlukan kerjasama banyak pihak, tak hanya pemerintah. Pendanaan untuk pengembangan energi terbarukan memerlukan kontribusi dari pihak swasta dan badan internasional, juga partisipasi dari berbagai elemen masyarakat dan publik untuk memberikan masukan dan berbagi pembelajaran. Inovasi dan pengembangan teknologi memerlukan peran aktif akademisi, ilmuwan, dan industri; model-model sukses penyediaan energi di tingkat komunitas bisa dibagikan oleh kelompok masyarakat sipil; aspirasi publik juga penting untuk memastikan bahwa rencana dan program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kita sedang berjalan ke arah yang benar, dan kita harus mempercepat langkah kita. Bersama.
Salam hangat,
Citra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H