Mohon tunggu...
Marlistya Citraningrum
Marlistya Citraningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja Millennial

Biasa disapa Citra. Foto dan tulisannya emang agak serius sih ya. Semua foto yang digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali bila disebutkan sumbernya. Akun Twitter dan Instagramnya di @mcitraningrum. Kontak: m.citraningrum@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tua Tidak Berarti Selalu Bijaksana, Muda Juga Bukan Berarti Tidak Bisa Berkarya

26 Mei 2011   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:11 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini saya akan menginjak usia dua puluh lima. Tahun ini juga adalah tahun kedua studi doktoral saya. Dua fakta yang tidak banyak diketahui orang secara bersamaan, kecuali teman-teman yang saya kenal.

Saya tahu benar penampilan saya memang cuek. Saya bukan tipe gadis feminin dan saya juga tidak memiliki postur tubuh selayaknya teman-teman seusia saya. Tinggi badan saya di bawah 160 cm, dan itu membuat orang sering mengira saya masih duduk di bangku S1 atau bahkan SMA.

Jadi apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan?

Tua tidak berarti selalu bijaksana, muda juga bukan berarti tidak bisa berkarya.


Satu kalimat sederhana saja dari saya. Yang berawal dari pengalaman pribadi saya, yg menyenangkan dan yang sedikit kurang menyenangkan.

Saya dibesarkan di pedesaan dengan lingkungan bertradisi kuat. Saya menyukai desa asal saya, tapi di satu sisi, ada beberapa hal yang seringkali membuat saya merasa 'disisihkan'. Saya tahu benar artinya 'berpengalaman' dan anggapan umum bahwa semakin kita tua maka kita semakin punya banyak pengalaman. Dan semakin banyak pengalaman membuat kita semakin dewasa dan bijaksana. Alur klasik: usia --> pengalaman --> bijaksana.

Tapi maafkan saya untuk bersikap sedikit skeptis. Experience is valuable, but if you have lots and never learn from them, then they are just numbers. Pengalaman yang banyak tapi tidak dijadikan guru hanya akan menjadi memori yang lama-kelamaan akan terlupakan. Boleh jadi ada orang yang sering bepergian ke luar negeri, ke negara-negara dimana disiplinnya tinggi, tapi yang dibawa pulang hanya ratusan foto-foto dan bukannya mengadopsi budaya disiplin mereka seperti membuang sampah pada tempatnya. Lalu gunanya foto-foto itu untuk apa? Sekedar pengingat dan supaya orang terkesan? Believe me, lots of people do something useless to impress people they don't even like.

Di lingkungan rumah, ketika saya berinteraksi dengan orang-orang yang (jauh) lebih tua, saya selalu menjadi 'anak bawang', atau 'anaknya Pak M (nama ayah saya)', yang bagi saya menunjukkan bahwa saya belum bisa dianggap sebagai Citra, sebagai diri saya sendiri; karena usia saya yang masih dua puluhan. Beruntung kedua orang tua saya selalu berpikiran terbuka dan menanyakan pendapat saya tentang berbagai hal.

Lalu apakah usia muda yang saya miliki itu artinya saya tidak memberikan apa-apa kepada orang-orang di sekitar saya? Apakah usia saya menjadi titik ukur seberapa berpengalamannya saya?

Siapa tidak kenal Alanda Kariza atau Dr. Nelson Tansu? Alanda Kariza baru berusia 20 tahun dan lihatlah apa yang sudah ia kerjakan, ia perjuangkan. Dr. Nelson Tansu sudah menjadi tenured chair associate professor di usianya yang ke tiga puluh tiga. Apakah mereka kurang 'berpengalaman' dibanding dengan pegawai berusia 40 tahun yang tidak pernah pergi dari kota kelahirannya, misalnya?

Lihatlah betapa kata 'berpengalaman' itu relatif, dan sebenarnya tidak berkaitan dengan usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun