Pengalaman menyenangkan saya yang pertama adalah saat melaksanakan konseling individu dengan salah satu siswa (AL) dimana saya merasa senang karena AL selaku konseli memberikan respon positif terhadap layanan konseling yang diberikan. Melalui pendekatan yang sedikit panjang, konseli AL yang awalnya tidak berkeinginan konseling karena malu akhirnya memiliki keinginan untuk berkonseling. Dari proses konseling itu juga, AL aktif dalam bercerita dan setelah proses konseling berakhir, AL menjadi pribadi yang jauh lebih bisa menempatkan dirinya dengan kondisi sekitar.Â
Selanjutnya pengalaman baik saya saat melaksanakan layanan konseling kelompok dimana awal terjadinya konseling kelompok tidak jauh berbeda dengan konseling individu. Perlu pendekatan dengan cara mengobrol/berbincang-bincang dengan siswa secara langsung dan melalui media online (WhatsApp) untuk menguatkan mereka agar berkeinginan mengikuti konseling. Setelah pendekatan yang cukup panjang, terbentuklah enam orang siswa yang berada di satu kelas yang sama dimana mereka berkeinginan untuk mengikuti konseling kelompok dengan topik "Pilihan Karir: Jurusan Kelas XI dan Jurusan Saat Kuliah". Respon yang diberikan sangat positif dan dalam proses konseling juga menyenangkan. Keenam siswa tersebut sangat aktif dalam proses konseling dan setelah konseling kelompok berakhir, keenam siswa tersebut mampu memilih jurusan dan lebih percaya diri dengan jurusan yang diinginkan masing-masing siswa.
Dari beberapa pengalaman yang dijabarkan diatas, didapatkan bahwa butuh usaha untuk merubah pandangan/perspektif siswa mengenai "BK yang menakutkan" menjadi "BK sahabat siswa". Setelah melalui proses panjang, banyak siswa yang mulai berdatangan ke ruang Bimbingan dan Konseling untuk terbuka bercerita mengenai masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karir untuk masa depannya. Bahkan juga sudah mulai banyak siswa yang datang ke ruang BK untuk mengobrol bersama guru BK mengenai hal-hal yang terjadi di sekolah atau hal-hal yang mereka alami. Dengan demikian, upaya kami dalam mengubah perspektif negatif mengenai BK menjadi BK sebagai sahabat siswa telah membuahkan hasil yang positif.
Salam Hangat dari kami
Almas Dwi Adibah
Citra Ayu Rahmaning Widi
Innaya Rahmania Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H