Kami berlima memutuskan beristirahat di musholla setelah melihat catatan perjalanan dari salah satu blogger. Kami sholat isya dan menunggu hingga pagi. Beberapa memutuskan untuk tidur, sedangkan aku masih memilih untuk menulis dulu sembari memakan kuaci. Membunuh waktu. Dan tak lama aku pun ikut tertidur.
Aku terbangun pukul 5 pagi, tertidur di musholla bandara, benar saja aku dan Regina kedinginan karena tidur tepat dibawah ac musholla tersebut. Lantas aku membangunkan Regina mengajak ia keluar dari sini. Ia setuju. Bandara saat itu sangat dingin, karena ac dimana-mana.
Aku menuju luar bandara tepat disebelah kanan setelah keluar dari musholla. Aku mendapati Mbak Arofah dan Sarah yang sudah tertidur duduk di bangku sana.
Aku dan regina duduk disebelah mereka, regina melanjutkan tidur sedang aku membaca novel karya Tereliye yang berjudul Pergi. Â Menunggu shubuh.
Bandara sudah mulai ramai ketika pukul 06.45. bis , selepas sholat shubuh kami masih mengulangi aktifitas yang sama.
Sekitar pukul 08.30 kami pergi sarapan, kami menyantap nasi dan ayam goreng serta sayur brokoli tumis. Kecuali Regina yang lebih memilih roti subway.
Sekitar pukul 09.30 kami selesai, waktu yang terlalu mepet untuk boarding pass. Belum lagi kami sempat kebingungan mencari gate, naik turun tangga, berjalan cepat sembari sedikit lari lari kecil mencari gate L18, aku dan Rafiko berjalan dengan cepat, aku sempat memikirkan bagaimana teman yang lain, apa mereka di belakang kami, atau di depan kami, rafiko terus berjalan aku mengikuti, sembari mencoba menelpon salah satu dari mereka. Aku terengah-engah ketika sampai di gate L18. Padahal kami sudah menginap di bandara tetap saja harus lari-lari. hehehe
"Ada kawan lagi tak di belakang ?" Tanyanya
"Tadi ada kawan kami tak ? Berjilbab ?" Tanya balik Rafiko sembari menyerahkan tiket.
"Ada dua orang je, dia kata ada kawan di belakang dua orang"
" Oh mungkin itu kami yang dimaksud" jawabku sembari menyerahkan tiket