Mohon tunggu...
Citra Amelia Putri
Citra Amelia Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Universitas Alma Ata, Penulis, Novelis, Cerpenis

Jika ragu tinggalkan. Jika yakin lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hujan Mengiringi 3 Kematian di Desa Sindangjaya-Kersana, Brebes, Jawa Tengah.

24 Juli 2021   15:51 Diperbarui: 24 Juli 2021   16:08 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan Mengiringi 3 Kematian Di Desa Sindangjaya-Kersana, Brebes-Jawa Tengah. | Dok. Pri Citra Amelia Putri.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un 3x

Telah pulang ke Rahmatullahi Fulan Bin Fulan


Di mana kita mendengar woro-woro tersebut?

Saya rasa jawaban saudara/i sudah tepat. Yakni, MASJID. Betapa terenyuhnya saat sound terdengar di luar waktu salat. Bahkan, dari nada salamnya pun sudah bisa dikenali bahwa yang akan diumumkan adalah berita kematian.

Nada bicara yang khidmat nan sendu sangat mengena ke setiap pasang telinga masyarakat sekitar. 

Secara biologis, kematian merupakan berhentinya proses aktivitas dalam tubuh biologis seorang individu yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak, berhentinya detak jantung, berhentinya tekanan aliran darah dan berhentinya proses pernafasan.

Dan tragedi yang memisahkan jiwa dari Bumi tersebut, sudah sangat lazim. Seperti yang kita ketahui, tidak ada yang abadi. Semuanya akan kembali kepada Sang Pemutus Hari.

Hari ini, Sabtu 24 Juli 2021. Telah terjadi 3 kematian sekaligus sampai sore hari ini. Tepatnya di Desa Sindangjaya, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Bagai musim kematian, nama yang disebutkan lengkap terdengar jelas dari arah Masjid. Ini bukan kali pertama, tapi ini menjadi hari yang paling syahdu.

Hujan dan angin mengiringi kematian. Pada pukul 14.57 WIB, tepat pengumuman kematian selesai disuarakan, hujan lebat dan angin kencang turun bersamaan. Seakan hujan menandakan kabar duka dan berkah pula bagi umat manusia.

Sedu sedan belum reda dari salah satu RW Desa Sindangjaya di tengah embun pagi. Disusul satu nyawa lagi ikut terpanggil dari RW sebelah, dan terakhir sore ini. Qadarullah, 3 nyawa terpanggil ke haribaan-NYA. Warga di RW 1, 2 dan 3. Sementara, Desa Sindangjaya hanya ada 4 RW.

"Semua yang bernyawa, pasti akan mati."

Begitulah seruan dari Allah SWT. Segala sesuatu berjalan atas kehendak-NYA. Kita diciptakan oleh-NYA, hidup untuk-NYA, dan akan kembali kepada-NYA.

Segala duka, pasti ada hikmahnya. Sama seperti hujan lebat dan 3 kematian dalam sehari ini. Di balik kepergian pasti ada pelajaran yang dapat kita ambil. Seruan kematian hari ini, semoga menyadarkan kita untuk senantiasa ingat akan maut. Sehingga, kita bisa meningkatkan ibadah dan mempersiapkan segalanya.

Ingatlah, AJAL TIDAK AKAN MENUNGGUMU SIAP!

Kita tidak tahu, apakah satu detik ke depan kita masih bernyawa?

Persiapkanlah!

Wallahu A'lam bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun