Tiada Sempit Jika Sempat. Everything in the hand of ALLAH.
Makhluk pengeluh yang bernama manusia, acap kali merasa sempit dalam menjalani kehidupan. Waktu terasa begitu cepat ketika kita sedang berkutat dalam kehidupan dunia. Bahkan, seandainya bisa mengulur waktu lebih panjang, mungkin manusia akan mati-matian bernegosiasi waktu dengan Tuhannya.
Begitulah manusia, selalu merasa kurang, selalu merasa sempit dan berkata tidak sempat. Waktunya terasa sangat sempit, sehingga tak sempat melakukan hal-hal yang lain. Padahal jika dia bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, tidak akan ada yang sempit.Â
Bahkan segalanya terasa teratur dan luas jika sempat melakukan hal-hal berikut ini:Â
1. Sholat 5 Waktu
Beribadahlah kepada Allah SWT. Sebab Dia lah yang memiliki segalanya. Everything in the hand of Allah. Segalanya ada dalam kuasaNYA. Waktumu yang terasa sempit, hanyalah ilusi yang membayangimu. Seharian kau habiskan untuk duniamu. Seakan-akan lupa, ada Allah yang mampu memberikan segalanya, jika kamu bertakwa dan beriman kepadaNYA.
Banyak sekali orang yang merasa sempit, karena alasan yang tidak logis. Padahal jika dia mau beribadah kepada-NYA, waktu akan terkendali dengan baik. Urusanmu akan dipermudah oleh-NYA.
2. Baca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an sejatinya sangat mudah dilakukan bagi yang beriman. Tapi, hal ini menjadi sangat sulit jika dia hanya menyisakan waktunya.Â
"Baca Al-Qur'an kok cuma sisa waktu saja. Ya, nanti hasilnya pun sisaan juga." Begitulah kata seorang Ustadzah.
Aturlah waktu untuk membacanya, jangan pakai waktu sisaan. Sedikit berbagi kisah tentang membaca Al-Qur'an. Berikut kisah Nyata, tetapi nama dan tempat disamarkan.
Suatu hari, seorang pelajar putri diajak oleh temannya untuk mengikuti salah satu komunitas mengaji. Sistemnya ada banyak sekali. Ada program satu hari satu juz, satu hari setengah juz, satu hari satu lembar, dan lain-lain.
Pelajar putri tersebut menolak dengan melontarkan alasan, "Saya belum siap. Saya takut tidak bisa membagi waktu untuk mengaji, apalagi satu juz sehari. Berat sekali."
Tanpa banyak perdebatan, sang pengajak pun memilih diam dan hanya memberikan solusi,"Jika nanti kamu ingin gabung, hubungi saya, ya?"
Percakapan terhenti. Beberapa hari setelah menolak ajakan tersebut. Seorang pelajar putri itu merasa sempit dalam hidupnya. Hati tidak tenang, pikiran kacau karena terus memikirka urusan dunianya. Pokoknya segala kerisauan dan kesibukan yang tidak berujung terus menggandrunginya.
Tiba di suatu hari, pelajar putri itu teringat sesuatu. Batinnya berucap, "Apa ini karena saya menolak kebaikan, ya? Hidup terasa sangat sempit dan sibuk dalam urusan dunia. Seakan-akan semuanya sulit diselesaikan."
Tibalah hari di mana pelajar putri itu meminta untuk diizinkan bergabung dalam komunitas tersebut. Sang pengajak pun menerimanya.
Setelah satu bulan bergabung. Ketenangan demi ketenangan hidupnya sangat terasa. Meski padat oleh urusan dunia, tetapi dia lebih tenang menyikapinya. Masalah mulai terselesaikan karena rajin beribadah dan membaca Al-Qur'an.
Itulah kenikmatan yang Allah janjikan. Spesialkan waktu untuk bercengkrama dengan-NYA. Maka, akan kau dapat solusi dan ketenangan.
"Dulu saya pikir dengan mengikuti komunitas mengaji. Waktu saya akan terbagi lebih banyak lagi. Pekerjaan saya akan tercecer. Saya tidak sempat mengaji dan lain-lain.
"Tetapi ketika saya ikut, justru ketenanganlah yang saya dapatkan. Hidup menjadi lebih teratur, masalah teratasi atas kehendak-NYA."
Demikian kisahnya, semoga bisa menginspirasi dan membuka hati kita semua. Tiada sempit jika sempat melakukan hal ini. Bacalah Al-Qur'an satu juz, atau satu lembar, atau satu huruf pun tidak apa-apa.
Selain dua hal di atas, sejatinya banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.Â
Sejatinya ini tamparan bagi saya, anda dan kita semua.
Self Reminder
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H