Mohon tunggu...
Cindy Citra Adelia Agustin
Cindy Citra Adelia Agustin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yogyakarta University of Technology

Hallo I'm Citra, I love cooking, baking and traveling of course 🤭 and yaaa I really really like nature 🌾

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konstruktivisme, Membongkar Realitas Sosial

20 Oktober 2024   23:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   01:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konstruktivisme, sebuah pendekatan dalam teori hubungan internasional, menantang pandangan tradisional yang menganggap realitas internasional sebagai sesuatu yang objektif dan tetap. Alih-alih, konstruktivisme berpendapat bahwa realitas internasional adalah hasil konstruksi sosial, dibentuk oleh ide, norma, dan kepercayaan bersama yang dianut oleh aktor-aktor internasional.

Dasar pemikiran konstruktivisme adalah bahwa realitas sosial bukanlah sesuatu yang diberikan, melainkan diciptakan melalui interaksi sosial. Ide, norma, dan kepercayaan bersama membentuk kerangka kerja yang menentukan bagaimana aktor-aktor internasional memahami dunia dan berinteraksi satu sama lain.

Konsep dasar konstruktivisme 

Konstruktivisme menekankan beberapa konsep kunci yang membentuk pemahamannya tentang realitas internasional. Pertama, konstruktivisme berpendapat bahwa realitas internasional bukanlah sesuatu yang objektif, tetapi sesuatu yang dibangun melalui interaksi sosial dan persepsi bersama, yang dikenal sebagai konstruksi sosial. Kedua, identitas aktor-aktor internasional, seperti negara, organisasi internasional, dan individu, dibentuk oleh ide, norma, dan kepercayaan bersama yang mereka anut. Ketiga, norma-norma internasional, seperti hukum internasional, etika, dan aturan perilaku, membentuk perilaku aktor-aktor internasional. Keempat, ide-ide, seperti ideologi, kepercayaan, dan nilai-nilai, memengaruhi cara aktor-aktor internasional memahami dunia dan berinteraksi satu sama lain. Terakhir, konstruktivisme mengakui bahwa aktor-aktor internasional memiliki kemampuan untuk membentuk dan mengubah realitas internasional melalui tindakan mereka, yang dikenal sebagai agensi.

Tokoh pemikir konstruktivisme 

Tokoh-tokoh kunci dalam pengembangan konstruktivisme termasuk Alexander Wendt, Peter Katzenstein, dan Martha Finnemore, yang telah memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana ide, norma, dan identitas membentuk hubungan internasional.

Pengaruh konstruktivisme 

Konstruktivisme telah memiliki pengaruh yang signifikan dalam teori hubungan internasional, membantu untuk memahami fenomena-fenomena internasional seperti perubahan norma internasional, pembentukan identitas nasional, dan peran ideologi dalam hubungan internasional.

Persamaan dan perbedaan konstruktivisme dengan teori teori sebelumnya 

Konstruktivisme, sebagai sebuah pendekatan dalam teori hubungan internasional, memiliki persamaan dan perbedaan dengan beberapa teori utama lainnya, seperti liberalisme, neoliberalisme, realisme, neorealisme, dan Marxisme. Persamaan utamanya terletak pada fokusnya terhadap interaksi antar negara dan aktor internasional. Namun, konstruktivisme berbeda dalam penekanannya pada peran konstruksi sosial, identitas, norma, dan ide dalam membentuk realitas internasional. 

Liberalisme dan neoliberalisme, dengan fokus pada kerja sama dan institusi internasional, memiliki titik temu dengan konstruktivisme dalam hal pentingnya norma dan ide dalam membentuk perilaku negara. Realisme dan neorealisme, yang menekankan persaingan dan kekuatan dalam hubungan internasional, bertolak belakang dengan konstruktivisme dalam hal penekanannya pada struktur material dan kepentingan nasional. 

Marxisme, dengan fokus pada konflik kelas dan eksploitasi, memiliki kesamaan dengan konstruktivisme dalam hal penekanannya pada ideologi dan kekuatan sosial dalam membentuk realitas, namun berbeda dalam analisisnya terhadap struktur ekonomi dan konflik kelas.  

Konstruktivisme menawarkan perspektif yang segar dan menantang tentang realitas internasional, dengan menekankan bahwa dunia internasional bukanlah sesuatu yang statis dan objektif, melainkan dibentuk melalui konstruksi sosial, identitas, norma, dan ide. 

Dengan memahami bagaimana aktor-aktor internasional berinteraksi dan membentuk dunia di sekitar mereka, konstruktivisme memberikan alat penting untuk menganalisis kompleksitas dunia internasional yang terus berubah. Pendekatan ini terus berkontribusi secara signifikan dalam studi hubungan internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun