Marxisme, dengan fokus pada konflik kelas dan eksploitasi, memiliki kesamaan dengan konstruktivisme dalam hal penekanannya pada ideologi dan kekuatan sosial dalam membentuk realitas, namun berbeda dalam analisisnya terhadap struktur ekonomi dan konflik kelas. Â
Konstruktivisme menawarkan perspektif yang segar dan menantang tentang realitas internasional, dengan menekankan bahwa dunia internasional bukanlah sesuatu yang statis dan objektif, melainkan dibentuk melalui konstruksi sosial, identitas, norma, dan ide.Â
Dengan memahami bagaimana aktor-aktor internasional berinteraksi dan membentuk dunia di sekitar mereka, konstruktivisme memberikan alat penting untuk menganalisis kompleksitas dunia internasional yang terus berubah. Pendekatan ini terus berkontribusi secara signifikan dalam studi hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H