Pemeriksaan tiket di atas kereta sudah tidak ada lagi karena telah dipastikan bahwa penumpang yang masuk peron adalah mereka yang telah melakukan tap in.
5. Selanjutnya perhatikan pula rangkaian KRL sehingga tidak salah naik. Untuk stasiun-stasiun kecil di mana kereta hanya berhenti dalam waktu singkat mungkin tidak terlalu bermasalah, KRL akan melintas di jalur yang dekat dengan ruang tunggu. Namun untuk stasiun keberangkatan awal, seperti stasiun Solo Balapan yang cukup luas, pemahaman tentang posisi kereta menjadi penting untuk diketahui.
6. Khusus untuk stasiun Solo Balapan, akses menuju peron KRL cukup jauh dari lokasi parkir, sehingga perlu untuk memperhitungkan waktu tempuh dengan baik.Â
Meskipun pada jalur yang harus dilalui telah tersedia eskalator dan lift, namun tetap saja penumpang harus memperhatikan kesiapan berjalan apalagi jika membawa barang-barang bawaan.Â
Lebar eskalor yang tidak memungkinkan untuk mendahului membuat penumpang yang terburu harus menggunakan tangga manual. Gambar eskalator di stasiun Solo Balapan securam stasiun-stasiun kereta bawah tanah.
7. Penumpang dapat memasuki rangkaian kereta dengan mudah, di stasiun-stasiun kecil sekalipun telah dilengkapi dengan peron tinggi sepanjang pemberhentian rangkaian.Â
Kami melakukan uji coba terbatas sehingga belum mengalami kepadatan penumpang yang sebenarnya. Pengaturan keluar masuk penumpang telah dituliskan pada buku panduan penggunaan KRL yang dapat diunduh melalui www.krl.co.id.Â
Para calon penumpang yang akan naik di stasiun pemberhentian diminta membuat antrian di kanan dan kiri pintu kereta untuk memberikan ruang bagi penumpang yang akan turun. Arus keluar masuk diatur dengan mendahulukan penumpang keluar dan disusul oleh penumpang masuk.