Mohon tunggu...
Citra Autisimo
Citra Autisimo Mohon Tunggu... Buruh - Naluri tidak pernah salah, karenanya aku tidak boleh selalu benar.

Selesailah dahulu dengan dirimu sendiri, lalu selesaikan perziarahanmu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukuhkan Nirwana (part 4) - untuk Kebebasan

6 Oktober 2017   08:21 Diperbarui: 7 Oktober 2017   14:26 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meskipun ada suka duka yang berteka-teki.  

Jalan panjang yang meliuk.  

Dan aku harus pastikan kamu tahu,  aku jatuh cinta padamu.  

Kamu.  

Hanya aku,  tanpa kedokku.  

Aku tak berkuasa atas manisnya madu.  

Dipantangkan aku berkata dalam kesombongan,  bila sanggup untuk menawanmu,  melibatkan kamu dalam hidupku,  yang ini,  yang itu,  ini,  itu.  

Apalagi sampai aku paksakan,  tak pernah ada niatku untuk itu.  

Inilah aku,  wahai madu.  

"Sempurna" dalam hal kecil saja kadang mustahil bagiku.  

Aku sadar wahai madu... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun