Indonesia merupakan negara majemuk yang merujuk pada keberagaman suku, bangsa, budaya dan bahasa yang menjadi suatu kesatuan dalam bhineka tunggal ika. keragaman di negara ini sering kali menjumpai berbagai permasalahan di dalam kelompok yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan negara. Hal ini di perlukannya intergrasi nasional yang di mana memiliki arti suatu proses penyatuan atau asimilasi berbagai bangsa sehingga sebuah negara dapat terbentuk dari keberagaman untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan negara. untuk mewujudkan persatuan negara ini .
    Hubungan bela negara dan prinsip Hubbul Waton Minal Iman adalah hal yang sangat berkaitan pada kesatuan negara , hubungan kedua ini terletak pada nilai nilai yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap negara dan bangsa yang di dasarkan pada agama. untuk menumbuhkan semangat rasa cinta tanah air dalam menghadapi penjajahan.
 1. Hubbul Wathon Minal Iman: Cinta Tanah Air Sebagai Iman
Istilah hubbul wathon berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti cinta tanah air. Dalam ajaran Islam, mencintai tanah air, tempat di mana seseorang dilahirkan dan tumbuh berkembang, dianggap sebagai bagian dari iman. Hal ini juga dijelaskan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan pentingnya mencintai negeri tempat tinggal, karena tanah air memiliki peran penting dalam membentuk jati diri dan identitas umat manusia.
Sebagaimana tercantum dalam salah satu hadis Rasulullah SAW, "Cinta tanah air adalah bagian dari iman." Hadis ini memberi petunjuk bahwa mencintai tanah air adalah perbuatan yang tidak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Cinta tanah air bukan sekadar perasaan, melainkan juga merupakan panggilan moral untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara.
2. Â Bela Negara Sebagai Manifestasi dari Hubbul Wathon
Bela negara merupakan konsekuensi logis dari rasa cinta kepada tanah air. Sebagai warga negara, mencintai tanah air bukan hanya dalam bentuk kata-kata atau simbol-simbol patriotisme semata, tetapi juga dalam bentuk tindakan nyata untuk menjaga dan memajukan negara. Bela negara tidak hanya mencakup kesiapan fisik untuk berperang atau menghadapi ancaman, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.
Dalam konteks hubbul wathon minal iman, bela negara bukan hanya diartikan sebagai kewajiban legal, tetapi sebagai bagian dari ibadah. Tindakan seperti menjaga kedamaian, bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat, berkontribusi dalam pembangunan bangsa, dan menghormati hukum adalah bagian dari implementasi cinta tanah air. Semua ini merupakan bentuk dari iman yang diwujudkan dalam tindakan sosial.
3. Bela Negara dalam Perspektif Islam
Islam mengajarkan bahwa umat Muslim harus menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan penuh cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dalam Islam tidak terbatas pada aspek fisik dan material, tetapi lebih kepada pengorbanan dan dedikasi untuk kebaikan bersama. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7). Ini menunjukkan bahwa dengan menjaga tanah air, kita juga sedang menolong agama dan kebaikan bersama.
Selain itu, dalam konteks negara, Islam mengajarkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran), yang relevan dengan nilai bela negara. Seorang Muslim yang baik tidak hanya mencintai tanah air, tetapi juga aktif dalam upaya menghindari kerusakan sosial, politik, dan ekonomi, serta berusaha untuk menciptakan keadilan dan kedamaian di dalam negeri.
4. Relevansi Bela Negara di Indonesia
Di Indonesia, nilai bela negara sangat penting mengingat negara ini terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan golongan. Keberagaman ini bisa menjadi sumber kekuatan, tetapi juga dapat menjadi tantangan dalam membangun persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air menjadi landasan penting dalam menjaga keharmonisan dan persatuan nasional. Dalam konteks ini, hubbul wathon minal iman menjadi pedoman untuk mengingatkan bahwa cinta terhadap Indonesia bukan hanya sekadar simbol, tetapi merupakan kewajiban moral yang harus diwujudkan dalam setiap aspek kehidupan.
Bela negara di Indonesia tidak hanya terbatas pada upaya militer atau pertahanan fisik, tetapi juga mencakup bidang pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya. Setiap individu memiliki peran untuk membangun bangsa dengan cara yang berbeda-beda, tetapi dengan tujuan yang sama, yakni mewujudkan Indonesia yang aman, sejahtera, dan berkeadilan.
5. KesimpulanÂ
Bela negara dalam konteks hubbul wathon minal iman adalah ajaran yang sangat relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di Indonesia. Cinta tanah air tidak hanya diwujudkan dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan nyata untuk menjaga dan memajukan negara. Sebagai umat Muslim dan warga negara Indonesia, kita dituntut untuk mengamalkan nilai-nilai cinta tanah air sebagai bagian dari iman kita. Dengan demikian, bela negara bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi juga sebuah bentuk ibadah yang dapat memperkuat ikatan kebangsaan dan kesatuan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H