Mohon tunggu...
citaalfi
citaalfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ceria,tenang,pasti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Bela Negara Dalam Konteks Hubbul Waton Minal Iman

2 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

       Indonesia merupakan negara majemuk yang merujuk pada keberagaman suku, bangsa, budaya dan bahasa yang menjadi suatu kesatuan dalam bhineka tunggal ika. keragaman di negara ini sering kali menjumpai berbagai permasalahan di dalam kelompok yang dapat menggoyahkan persatuan dan kesatuan negara. Hal ini di perlukannya intergrasi nasional yang di mana memiliki arti suatu proses penyatuan atau asimilasi berbagai bangsa sehingga sebuah negara dapat terbentuk dari keberagaman untuk mempertahankan keutuhan dan keberlangsungan negara. untuk mewujudkan persatuan negara ini .

        Hubungan bela negara dan prinsip Hubbul Waton Minal Iman adalah hal yang sangat berkaitan pada kesatuan negara , hubungan kedua ini terletak pada nilai nilai yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap negara dan bangsa yang di dasarkan pada agama. untuk menumbuhkan semangat rasa cinta tanah air dalam menghadapi penjajahan.

 1. Hubbul Wathon Minal Iman: Cinta Tanah Air Sebagai Iman

Istilah hubbul wathon berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti cinta tanah air. Dalam ajaran Islam, mencintai tanah air, tempat di mana seseorang dilahirkan dan tumbuh berkembang, dianggap sebagai bagian dari iman. Hal ini juga dijelaskan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan pentingnya mencintai negeri tempat tinggal, karena tanah air memiliki peran penting dalam membentuk jati diri dan identitas umat manusia.

Sebagaimana tercantum dalam salah satu hadis Rasulullah SAW, "Cinta tanah air adalah bagian dari iman." Hadis ini memberi petunjuk bahwa mencintai tanah air adalah perbuatan yang tidak terpisahkan dari keimanan seorang Muslim. Cinta tanah air bukan sekadar perasaan, melainkan juga merupakan panggilan moral untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan negara.

2.  Bela Negara Sebagai Manifestasi dari Hubbul Wathon

Bela negara merupakan konsekuensi logis dari rasa cinta kepada tanah air. Sebagai warga negara, mencintai tanah air bukan hanya dalam bentuk kata-kata atau simbol-simbol patriotisme semata, tetapi juga dalam bentuk tindakan nyata untuk menjaga dan memajukan negara. Bela negara tidak hanya mencakup kesiapan fisik untuk berperang atau menghadapi ancaman, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.

Dalam konteks hubbul wathon minal iman, bela negara bukan hanya diartikan sebagai kewajiban legal, tetapi sebagai bagian dari ibadah. Tindakan seperti menjaga kedamaian, bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat, berkontribusi dalam pembangunan bangsa, dan menghormati hukum adalah bagian dari implementasi cinta tanah air. Semua ini merupakan bentuk dari iman yang diwujudkan dalam tindakan sosial.

3. Bela Negara dalam Perspektif Islam

Islam mengajarkan bahwa umat Muslim harus menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan penuh cinta terhadap tanah air. Cinta tanah air dalam Islam tidak terbatas pada aspek fisik dan material, tetapi lebih kepada pengorbanan dan dedikasi untuk kebaikan bersama. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad: 7). Ini menunjukkan bahwa dengan menjaga tanah air, kita juga sedang menolong agama dan kebaikan bersama.

Selain itu, dalam konteks negara, Islam mengajarkan prinsip amar ma'ruf nahi munkar (menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran), yang relevan dengan nilai bela negara. Seorang Muslim yang baik tidak hanya mencintai tanah air, tetapi juga aktif dalam upaya menghindari kerusakan sosial, politik, dan ekonomi, serta berusaha untuk menciptakan keadilan dan kedamaian di dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun