Ya, itulah kenapa saya mengambil judul ini, karena berkaca pada pengalaman saya sendiri dan bagaimana saya berupaya sekuat tenaga agar tetap WARAS walaupun kondisinya sedang tidak baik-baik saja atau crowded.Â
Oh iya sebelumnya, saya akan memperkenalkan dulu dengan pekerjaan saya ya...
Saya Cita (ya iyalah mau siapa lagi namanya), pekerjaan sehari-hari sebagai psikolog PPT Provinsi Jatim yang ada di rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim.Â
Kesehariannya ya sesuai dengan nama profesinya, yaitu melakukan pendampingan, asesmen, jadi saksi ahli dan lain-lain yang berkaitan dengan psikososial.Â
Dalam sehari, saya bisa mendampingi lebih dari dua orang dengan permintaan yang berbeda. Apalagi kalau waktunya sedang cantik, saya bisa melayani lebih dari lima orang sehari di luar pekerjaan saya lainnya, seperti membuat laporan dan lainnya.Â
Saya sadar bahwa saya adalah seorang psikolog yang secara tidak sadar dituntut untuk memiliki keWARASan dalam bertindak, kalau tidak bakal ada aja yang nyeletuk "psikolog itu kudu sabar" dan "psikolog ga boleh lemes". Ya ya ya, kalau membela diri terus pasti akan capek sendiri kan?!
Kayaknya tidak cuman saya deh yang mengalami hal itu, teman-teman saya yang lain juga pasti mengalami hal yang sama.Â
Kita berada di mana kita tidak "sebatang kara", kita punya keluarga dan juga punya lingkungan sosial masing-masing di luar pekerjaan. Punya tekanan yang sama namun berbeda dalam menyikapinya.
Kalau kita analogikan pada suatu benda, misalnya laptop nih atau handphone, tiap sudah penuh pasti akan ada yang namanya lola alias loading lama, kesulitan mencari file yang dibutuhkan, bahkan kalau terlalu lama digunakan bakal mati, lalu kita pasti akan berusaha untuk me-restart.Â