Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Situs Kumitir, Jejak Arkeologinya Menyingkap Tabir Ibu Kota Majapahit

26 Oktober 2024   06:12 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:48 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan batu bata merah bukti adanya jejak kebesaran Majapahit di Situs Kumitir.Dokpri

Sebelah barat laut gapura pagar besi adalah rumah bathara Narapati. Di sebalah selatannya adalah ruang Pegawai Menteri. Di sebelah selatan rumah pegawai Menteri adalah lapangan. Di sebelah barat lapangan adalah parit berjumlah dua. Selanjutnya di sebelah selatan lapangan adalah ruang Ksatria dan Sentana Raja. Di sebalah timur Rumah Ksatria adalah berderet rumah Pendeta Budha dan Rengannadi (pimpinan pendeta Budha). Letak bangunan Rengannadi ada di tengah antara rumah para pendeta Budha. Selanjutnya di sebelah timurnya adalah Candi Budha. Di sebelah timur candi Budha adalah ruang Darmadyakya.

Di sebelah timur laut Darmadyaksa adalah Istana Rani Lasem dan Raja Matahun. Di sebelah utara istana Raja Matahun adalah Rumah Pendeta Siwa bagian selatan. Di sebelah utara rumah Pendeta Siswa tersebut adalah Istana Raja Wengker. Di depan istananya terdapat lapangan. Di sebelah utara istana Raja Wengker adalah deretan Rumah Pendeta Siwa bagian utara. Ruang yang berada di sebelah utara Istana Raja Wengker adalah rumah Brahmaraja (pimpinan agama Siwa). Di sebelah utara bangunan Brahmaraja (timur laut gapura pagar besi) adalah rumah Patih Gajah Mada.

Jejak arkeologi Majapahit yang diduga istana Bre Wengker. Situs ini bersebelahan dengan makam penduduk.Dokpri
Jejak arkeologi Majapahit yang diduga istana Bre Wengker. Situs ini bersebelahan dengan makam penduduk.Dokpri

Di sebelah selatannya terdapat bangunan istana Rani Lasem dan Raja Matahun. Selanjutnya di sebelah barat daya atau bangunan Candi Budha adalah bangunan tempat tinggal Darmadyaksa yaitu pejabat yang mengurusi agama di kerajaan.

Berdasar penjelasan di atas, Slamet Mulyono, 1965:199 membuat denah lokasi Ibukota kerajaan Majapahit dan penjelasan masing-masing ruang dalam denah sebagai berikut:

Repro Denah Ibukota Majapahit menurut Slamet Mulyono tahun 1965.
Repro Denah Ibukota Majapahit menurut Slamet Mulyono tahun 1965.
Uraian tentang ruang demi ruang yang terdapat pada denah tersebut dijelaskan pada tabel berikut:

Nama ruang pada dalam benteng dan luar benteng Istana Majapahit.Dokpri
Nama ruang pada dalam benteng dan luar benteng Istana Majapahit.Dokpri

Berdasar uraian tentang komponen ibukota Majapahit dan gambar denah lokasi ibukota Majapahit tersebut, dapat diketahui bahwa ibukota Majapahit memiliki lima istana yaitu istana Bre Wengker, istana Rani Lasem dan Raja Matahun yang berada di luar benteng. Selanjutnya ada istana Kertawardana, Singawardana dan Hayam Wuruk yang berada di dalam benteng.

Selain istana terdapat  benteng yang di dalamnya terdapat alun-alun, lapangan dan parit. Ada juga tempat prajurit, tempat pendeta Siswa dan Budha, bahkan ada juga candi Budha maupun Siwa. Di luar benteng bagian utara terdapat rumah Bathara Narapati dan Patih Gajah Mada.  Tidak ketinggalan terdapat pohon beringin yang berada di alun-alun.

Bercermin dari keraton Surakarta maupun Yogjakarta sekarang, gambaran ibukota Majapahit yang dijelaskan Prapanca dalam kitabnya Negara Kertagama, mempunyai kesamaan komponen yaitu tempat tinggal raja dan bangsawan, pemuka agama, tempat ibadah, tempat prajurit, alun-alun dan adanya pohon beringin.

Situs Kumitir:  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun