Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Situs Kumitir, Jejak Arkeologinya Menyingkap Tabir Ibu Kota Majapahit

26 Oktober 2024   06:12 Diperbarui: 28 Oktober 2024   09:48 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasar informasi dari Kitab Negarakertagama karya Prapanca, ibu kota Majapahit terdiri dari beberapa komponen antara lain:

A. Kondisi Benteng

Benteng Majapahit membujur dari utara ke selatan. Terbuat dari bata merah tebal dan tinggi. Pintu besar ada di sebelah barat yang disebut Pura Waktra yang menghadap ke lapangan luas. Di tepi benteng ditanami pohon beringin yang disebut brahmastana yang berderet dan memanjang. Di situ tempat perwira menunggu untuk menjaga paseban.   

B. Kondisi Di dalam Benteng

Sebelah utara ada gapura pintu besi. Di sebelah timur gapura pintu besi terdapat bangunan panggung tinggi yang membujur dari utara ke selatan. Bangunan ini merupakan Panggung Penjaga. Bangunan ini merupakan Gedung pertama yang diikuti bangunan-bangunan membujur ke selatan. Di muka bangunan ini terdapat jalan yang membatasi alun-alun dengan gedung kompleks kraton Majapahit. Di sebelah barat jalan, tepatnya di Alun-alun bagian utara ada bangunan yang membujur dari utara ke selatan. Bangunan tersebut adalah rumah para Menteri Amma Pintuha.

Di sebalah selatan panggung terdapat Balai Prajurit yaitu tempat musyawarah para menteri, perwira, pendeta dari tiga aliran agama, para pembantu raja, kepala daerah dan kepala desa, tiap bulan Tjaitra.

Di sebelah timur balai prajurit terdapat tiga rumah penjaga kuil Siwa. Sementara di sebelah timur bagian selatan (menempel dengan balai prajurit) adalah halaman. Disebalah timur halaman adalah rumah para Wipra. Di sebelah utara rumah Wipra adalah Kuil Siwa. Di sebelah utara Kuil Siwa dalah bangunan megah yang disebut Rumah Budha Beratap Tiga.

Di sebelah selatan balai prajurit adalah ruang Penangkilan (tempat duduk para Pujangga dan para Menteri). Di sebelah selatan ruang Penangkilan adalah Manguntur. Di tengah ruang Manguntur terdapat ruang Witana (tempat raja menerima tamu yang menghadap). Selanjutnya di sebelah timur Manguntur terdapat ruang para pendeta Siwa dan Budha. Di sebalah timurnya adalah Lapangan Watangan. Di sebelah selatan Manguntur adalah Paseban.

Selanjutnya di sebelah barat daya ruang Manguntur adalah deretan Rumah Hamba Raja Paguhan. Rumah ini berada di sebelah selatan jalan yang membentar dari barat ke timur. Di sebelah timur ruang ini adalah Panggung Penjaga. Di selatan panggung penjaga adalah Mandapa (tempat memelihara burung). Bangunan-bangunan tersebut berada di halaman yang sangat luas.

Di sebelah timur panggung penjaga adalah Istana Wikramawardana yang di depannya terdapat Paseban yang berada disebelah timur jalan yang membujur dari utara ke selatan. Di sebelah selatan paseban Istana Wikramawardana adalah halaman Istana Singawardana. Sedangkan Istana Hayam Wuruk berada di sebelah timur (satu tembok) dengan Istana Singawardana di sebelah barat, dan satu tembok sebelah utara dengan Istana Wikramawardana.   

C. Di Luar Benteng 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun