Candi Barong merupakan satu-satunya peninggalan dinasti Sanjaya yang beraliran waisnawa (menyembah dewa Wisnu).
Padahal semua candi yang ada baik di Poros Magelang maupun Poros Prambanan beraliran Saiwa (menyembah dewa Siwa).
Oleh sebab itu arca-arca yang ada di Candi Barong juga mencerminkan aliran agama yang dianut.
Candi Barong dibangun di atas bukit, sama dengan Candi Ijo. Bedanya, Candi Ijo bercorak Hindu aliran Siwa, sedangkan Candi Barong bercorak Hindu aliran Waisnawa (wisnu).
Namun kedua candi tersebut adalah bukti yang menandai kebesaran dinasti Sanjaya.
Bahkan tidak berlebihan apabila dijelaskan bahwa Candi Barong merupakan bukti mulai berkembangnya anasir baru dalam perkembangan agama Hindu dalam bentuk bangunan suci di wilayah poros Prambanan khususnya.
Sebab Hindu aliran waisnawa, menemukan pijakannya kelak di periode Jawa Timur.
Struktur Bangunan Candi Barong
Candi Barong dibangun di atas bukit. Menurut kajian geologis, pondasi Candi Barong merupakan bagian bawah bukit yang sudah dipotong puncaknya.Â
Bebatuan potongan puncak bukit tersebut dibuat balok-balok yang digunakan untuk struktur talud Candi Barong, sedangkan bangunan candi tetap menggunakan batu andesit. (Ari Setyastuti, 2003:62).