Masing-masing daerah mempunyai jejak masa lalu. Jejak masa lalunya menjadi sejarah panjang dalam pembangunan peradaban yang dilakukan oleh para pendahulunya (nenek moyangnya). Tulisan ini akan mencermati perjalanan sejarah Magelang dari prasasti Tukmas, salah satu prasasti yang keberadaannya berada di wilayah Kabupaten Magelang.  Prasasti ini termasuk salah satu prasasti tertua yang ditemukan  pulau Jawa. (?)
Prasasti Tukmas juga disebut prasasti Dakawu. Penyebutan kata Dakawu disebabkan bahwa lokasi prasasti berada di Dusun Dakawu Desa Lebak Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Menurut Sartono Kartodirjo (1975:76) prasasti tersebut tidak berangka tahun, ditulis dengan bahasa Sansekerta huruf Palawa. Lebih lanjut dijelaskan huruf Palawa yang ada di prasasti Tukmas berasal sekitar tahun 500 M (namun lebih muda dibanding huruf Palawa yang digunakan di kerajaan Tarumanegara (prasasti Ciarateum). Â
Dalam penjelasannya tentang prasasti Tukmas, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah menjelaskan bahwa aksara yang digunakan semasa dengan aksara yang digunakan pada prasasti masa Purnawarman (Jawa Barat).
Sedangkan telaah paleografis Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah bahwa penulisan prasasti Tukmas diperkirakan abad VI-VII M. Prasasti Tukmas ditulis di atas batu besar yang keberadaanya masih berada di tempat penemuannya (in situ).
Berdasar paparan Sartono Kartodirjo, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah dan telaah paleografis Balai Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, setidaknya dapat diketahui bahwa angka tahun prasasti Tukmas diperkirakan antara abad V M s.d abad VII M.
Kegiatan ekonomi masyarakat adalah lahan pertanian yang salah satunya adalah menanam padi. Dalam kondisi demikian maka masyarakat sangat tergantung dengan sumber mata air yang ada. Sehingga sumber mata air Tukmas menjadi satu-satunya sumber yang diharapkan masyarakat untuk menopang kehidupan pertanian mereka.