Resah dan gelisah mengusik kalbu
Saat diri ini mengeja tentang salat yang masih jauh dari makna
Di tengah rasa gundah sedang menyela, seorang ulama memberi fatwa
Tentang salat dan nilai utama dalam kehidupan manusia
Rasa gelisah terus berkecamuk di dalam dada ini
Diri ini termenung dan meratapi diri
Mengapa salat belum terpatri dalam hati
Saat diri ini merenung tentang kemana arah akhir hidup ini
Lalu bertanya dalam hati, layakkan diri ini masuk di dalam surga-Nya?
Butir air mata mengalir deras membasahi pipi
Saat menyadari salat belum temukan esensi
Sambil bertanya dalam hati, sudahkan diri ini benar-benar sudah salat?
Dalam nurani ini terenda kata-kata, mengapa lisan ini masih jauh dari kejujuran?
Mengapa, perilaku keji dan munkar masih mewarnai diri ini?
Bukankah salat adalah jalan menuju surga-Nya?
Tak harus lelah, bangun kesadaran diri
Bahwa salat adalah tiang agama
(Pakcip belajar menulis Puisi ke 6)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H