Ikhtiar spiritual pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan sangat diperlukan. Sebab pada waktu tersebut sudah berada di ujung perjalanan orang beriman dalam mengasah jiwanya. Oleh sebab itu ikhtiar spiritual menjadi kebutuhan mendasar yang perlu diasah setajam-tajamnya pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Salah satu ikhtiar tersebut adalah melakukan iktikaf.
Secara istilah iktikaf sering dimaknai dengan berdiam diri di dalam masjid. Konsep berdiam diri di dalam masjid tersebut adalah bertafakur, bermuhasabah, berzikir di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Iktikaf yang dilakukan berkaitan erat dengan turunya malam kemuliaan yang disebut dengan malam lailatulqadar. Mengapa harus iktikaf? Selain itu contoh yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW, iktikaf merupakan langkah yang bersifat sipitual yang fokusnya pada upaya mengasah jiwa baik dengan istighfar, zikir, maupun muhasabah diri. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar bisa memperoleh hikmah turunya lailatul qadar. Maka nabi memerintahkan agar pada 10 hari terakhir bulan ramadan melakukan iktikaf. Hadits berikut merupakan dasar dilaksanakanya iktikaf:
Berdasar hadits di atas dapat diketahui bahwa aktivitas yang dianjurkan nabi pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan adalah melakukan iktikaf. Perintah iktikaf berkaitan dengan turunya malam lailatulqadar. Dengan demikian iktikaf merupakan ibadah yang dikhususkan untuk memperoleh hikmah turunnya malam lailatulqadar. Tentu perintah ini ditujukan agar upaya orang beriman dalam mengasah jiwa di bulan ramadan dapat makin tajam dan makin berkualitas.Â
Iktikaf dan 4 Iktiyar Spiritual Menggapai Hikmah Malam Lailatulqadar
Perintah iktikaf berkaitan erat dengan turunnya malam lailatulqadar. Hal ini relevan dengan tujuan orang beriman diwajibkan berpuasa yaitu agar menjadi orang bertaqwa. Oleh sebab itu iktikaf juga merupakan bagian penting dalam memproses kejiwaan orang beriman agar menjadi orang bertaqwa. Sebab hanya orang beriman yang berhasil "memuasakan dirinya" yang bisa menjadi orang bertaqwa. Demikian juga hikmah malam lailatulqadar juga akan diperoleh oleh orang beriman yang sungguh-sungguh ingin meningkatkan derajat imannya. Maka lailatulqadar akan diperoleh hikmahnya oleh orang berhasil mengasah spiritualnya untuk meningkatkan derajat imannya menuju taqwa. Oleh sebab itu perlu ikhtiar spiritual di sepuluh hari terakhir bulan ramadan guna menggapai hikmah malam lalitulqadar.
1) Berzikir
Berzikir merupakan salah satu ikhtiar spiritual untuk menggapai hikmah malam lailatulqadar. Sebab melalui berzikir orang beriman senantiasa diingatkan tentang eksistensi Allah SWT. Sehingga melalui berzikir, orang beriman akan terus mengingat, mengagungkan nama-Nya, menyucikan dzat-Nya, menyukuri segenap nikmat yang telah diberikan.
Proses tersebut apabila dilakukan di malam hari, tentu mempunyai nuansa dan suasana kebatinan yang khas dan berkesan. Proses penghayatan terhadap arti penting berzikir akan mudah merasuk ke dalam hati, apalagi dalam suasana malam lailatulqadar. Oleh sebab itu berzikir merupakan langkah spiritual yang dapat digunakan menggapai hikmah malam lailatulqadar.
2) Istighfar