Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Iktikaf: Ikhtiar Spiritual Menggapai Hikmah Malam Lailatul Qadar

2 April 2024   10:30 Diperbarui: 3 April 2024   10:07 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tadarus Al Qur'an saat melakukan Iktikaf. Sumber: https://www.detik.com

Ikhtiar spiritual pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan sangat diperlukan. Sebab pada waktu tersebut sudah berada di ujung perjalanan orang beriman dalam mengasah jiwanya. Oleh sebab itu ikhtiar spiritual menjadi kebutuhan mendasar yang perlu diasah setajam-tajamnya pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Salah satu ikhtiar tersebut adalah melakukan iktikaf.

Secara istilah iktikaf sering dimaknai dengan berdiam diri di dalam masjid. Konsep berdiam diri di dalam masjid tersebut adalah bertafakur, bermuhasabah, berzikir di dalam masjid pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. Iktikaf yang dilakukan berkaitan erat dengan turunya malam kemuliaan yang disebut dengan malam lailatulqadar. Mengapa harus iktikaf? Selain itu contoh yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW, iktikaf merupakan langkah yang bersifat sipitual yang fokusnya pada upaya mengasah jiwa baik dengan istighfar, zikir, maupun muhasabah diri. Langkah-langkah tersebut bertujuan agar bisa memperoleh hikmah turunya lailatul qadar. Maka nabi memerintahkan agar pada 10 hari terakhir bulan ramadan melakukan iktikaf. Hadits berikut merupakan dasar dilaksanakanya iktikaf:

Keterangan: Teks hadits diambil dari https://www.detik.com/sulsel
Keterangan: Teks hadits diambil dari https://www.detik.com/sulsel

Berdasar hadits di atas dapat diketahui bahwa aktivitas yang dianjurkan nabi pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan adalah melakukan iktikaf. Perintah iktikaf berkaitan dengan turunya malam lailatulqadar. Dengan demikian iktikaf merupakan ibadah yang dikhususkan untuk memperoleh hikmah turunnya malam lailatulqadar. Tentu perintah ini ditujukan agar upaya orang beriman dalam mengasah jiwa di bulan ramadan dapat makin tajam dan makin berkualitas. 

Iktikaf dan 4 Iktiyar Spiritual Menggapai Hikmah Malam Lailatulqadar

Perintah iktikaf berkaitan erat dengan turunnya malam lailatulqadar. Hal ini relevan dengan tujuan orang beriman diwajibkan berpuasa yaitu agar menjadi orang bertaqwa. Oleh sebab itu iktikaf juga merupakan bagian penting dalam memproses kejiwaan orang beriman agar menjadi orang bertaqwa. Sebab hanya orang beriman yang berhasil "memuasakan dirinya" yang bisa menjadi orang bertaqwa. Demikian juga hikmah malam lailatulqadar juga akan diperoleh oleh orang beriman yang sungguh-sungguh ingin meningkatkan derajat imannya. Maka lailatulqadar akan diperoleh hikmahnya oleh orang berhasil mengasah spiritualnya untuk meningkatkan derajat imannya menuju taqwa. Oleh sebab itu perlu ikhtiar spiritual di sepuluh hari terakhir bulan ramadan guna menggapai hikmah malam lalitulqadar.

1) Berzikir

Berzikir merupakan salah satu ikhtiar spiritual untuk menggapai hikmah malam lailatulqadar. Sebab melalui berzikir orang beriman senantiasa diingatkan tentang eksistensi Allah SWT. Sehingga melalui berzikir, orang beriman akan terus mengingat, mengagungkan nama-Nya, menyucikan dzat-Nya, menyukuri segenap nikmat yang telah diberikan.

Proses tersebut apabila dilakukan di malam hari, tentu mempunyai nuansa dan suasana kebatinan yang khas dan berkesan. Proses penghayatan terhadap arti penting berzikir akan mudah merasuk ke dalam hati, apalagi dalam suasana malam lailatulqadar. Oleh sebab itu berzikir merupakan langkah spiritual yang dapat digunakan menggapai hikmah malam lailatulqadar.

2) Istighfar

Ikhtiar spiritual yang bisa digunakan menggapai hikmah malam lailatulqadar dalam kegiatabn iktikaf adalah istighfar yaitu memohon ampunan atas semua dosa yang telah diperbuat. Mengingat langkah ini dilakukan pada malam hari, apalagi dalam suasana malam lailatulqadar, juga akan memunculkan suasana hati yang lebih jernih dan obyektif. Sehingga bisa mengingat dosa-dosa yang pernah diperbuat, baik kepada Allah, tetangga, teman sekantor, anak, istri, suami, bahkan  dosa terhadap kedua orang tua. Istighfar di malam hari pada momen malam laliatulqadar akan memberikan suasana hati yang khas dan berkesan jauh lebih mendalam dibandingkan momen yang lain.

Maka, iktikaf dengan melakukan istighfar akan membimbing hati orang beriman terbuka mengakui semua salah dan dosanya. Melalui langkah ini sifat ego yang berlebihan juga sedikit demi sedikit akan terminimalisisr. Sebab sikap ini menjadi sebab munculnya penyakit hati yang lain.

3) Berdoa

Berdoa juga merupakan salah satu aktivitas penting pada saat iktikaf. Sebab terdukung dengan suasana dan tempat yang kondusif. Melantunkan doa dalam segala kebaikan yang diminta mempunyai resonansi yang lebih terasa di jiwa jika dilantunkan di malam yang penuh kemuliaan. Sehingga kita perlu memperbanyak doa pada saat melakukan iktikaf, baik berdoa untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, umat yang menjadi tanggungjawab kita, dll.

4) Tadarus Al Qur'an

Hal penting yang tidak boleh ditinggalkan pada saat iktikaf adalah membaca Al Qur'an. Bacaan ayat Al Qur'an yang dibacakan pada bulan turunya Al Qur'an dan malam lailatulqadar mempunyai nilai. Bacaan ayat saja sudah mampu memberikan ketenangan jiwa apalagi bisa  mengerti maksuda dan paham tentang kandungan maknanya. Semua itu akan mempermudah orang beriman menggapai hikmah malam lailatulqadar.

Keempat ikhtiar tersebut merupakan hal-hal yang perlu dilakukan selama melakukan iktikaf. Seperti diuraikan di atas iktikaf adalah aktivitas ibadah yang berkaitan malam kemuliaan yaitu malam lailatulqadar. Maka keempatnya merupakan ikhtiar spiritual untuk menggapai hikmah malam lailatulqadar. Hikmah terbesar bagi orang beriman adalah meningkatnya kualitas jiwa orang beriman dan ampunan atas semua dosa yang telah diperbuat di akhir ramadan. Semoga mampu kita jalani!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun