Sikap ini akan mendorong seseorang untuk terus berjuang meghapus kotoran-kotoran hatinya agar tidak semakin kronis kondisinya.
b) Membiasakan diri selalu minta maaf kepada orang lain
Orang yang hatinya banyak kotoran sulit meminta maaf kepada orang lain. Walaupun dirinya tahu kalau dirinya yang salah. Kecenderungan yang muncul mencari alibi dengan berbagai argumentasi untuk tidak meminta maaf atas perbiatan yang dilakukan.Â
Kondisi demikian mengindikasikan hatinya kotor, maka perlu dibersihkan dengan membangun kebiasaan meminta maaf kepada orang lain apabila berbuat salah.
Ketika meminta maaf menjadi kebiasaan dalam hidupnya, selain dosa-dosanya berkurang juga muncul ketenangan dalam dirinya. Sebab sikap meminta maaf adalah bentuk sikap yang lembut. Sikap ini akan berdampak positip pada ketenangan dirinya.
Namun perbuatan meminta maaf kepada orang lain itu pekerjaan yang relative sulit. Sebab hal tersebut berkaitan dengan persepsi seseorang tentang harga dirinya.Â
Ketika seseorang mepersepsi harga dirinya jauh lebih tinggi dibanding orang lain, biasanya sulit untuk meminta maaf, walaupun nuraninya sadar bahwa dirinya salah. Penyakit hati demikian harus diwaspadai oleh pemiliknya agar tidak menimbulkan penyakit yang makin kronis.
c) Membiasakan diri memaafkan orang lain
Memaafkan orang lain merupakan sikap lebih sulit. Sebab kecenderungan orang lebih mengedepankan egonya. Ketika seseorang mempersepsi egonya lebih tinggi orang lain, akan cenderung sulit memaafkan orang lain.Â
Maka sikap mau memaafkan orang lain adalah bentuk nyata keberhasilan seseorang mewujudkan keseimbangan seseorang dalam menjalin hubungan sesama (harmoni social). Â