Ramadan adalah bulan tarbiyah. Seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya, ramadan adalah bulan training jiwa. Oleh sebab itu ramadan mempunyai peran yang signifikan dan efektif dalam mengasah keimanan seseorang menuju derajat taqwa.
Mengapa signifikan? Sebab proses yang terjadi di bulan ramadan mengintegrasikan tempaan pisik dan pengendalian hawa nafsu yang dilakukan secara bersama-sama. Efektif karena sasaran perintah puasa bulan ramadan dengan segenap rangkaian yang mengikutinya hanya ditujukan kepada orang yang beriman. Orang yang beriman adalah orang yang sudah mempunyai modal awal tentang keyakinannya kepada sang Khaliq.
Maka, ramadan  sebagai bulan tarbiyah orang beriman yang menjadi sasaran proses tarbiyah. Walaupun dalam pelaksanaan belum semua orang beriman berhasil mencapai predikat taqwa, namun landasan keimanan yang dimiliki masih relevan apabila digunakan untuk meraih predikat taqwa melalui puasa ramadan tahun-tahun berikutnya.
Aspek apa saja yang menjadi sasaran dalam proses tarbiyah selama bulan ramadan? Setidaknya ada sasaran:
1) Tarbiyah Jasadiah
Selama bulan ramadan, pisik orang beriman ditempa dengan rasa haus dan lapar. Suatu kondisi manusia yang berada dalam titik bawah yaitu ketika tidak makan dan minum. Dalam kondisi demikian diharapkan terbuka mata hatinya, tersentuh perasaannya sebagai manusia, betapa menderitanya orang yang tidak bisa makan dan minum pagi sampai sore.
Mengingat pisik (jasad) dijadikan sebagai sarana mengangkat derajat orang beriman, maka orang yang berhasil puasanya tidak dikukur dari berhasilnya orang tersebut menahan lapar dan dahaga. Sebagai proses tarbiyah jasadiah selama satu bulan, secara pisik juga bisa menyehatkan orang beriman. Sebab organ tubuh manusia yang berkaitan dengan pemrosesan makan dan minum, selama satu bulan dapat beristirahat secara maksimal. Sehingga berdampak pada makin sehatnya secara pisik orang yang berpuasa.
2) Tarbiyah Fikriyah
Puasa ramadan selain sebagai tarbiyah jasadiah juga menjadi tarbiyah fikriyah. Sebagai kelengkapan anugerah kepada manusia, selain diberikan pisik yang bagus, manusia diberikan bekal pikiran. Anugerah inilah yang diharapkan mampu memanusiakan manusia (baik diri maupun orang lain) melalui berbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditemukan. Ramadan adalah bulan tarbiyah fikriyah yaitu mengasah pikiran selama ramadan. Pikiran orang orang beriman ditempa untuk beripikir tentang hal-hal yang dapat mengangkat derajat ketaqwaan.
3) Tarbiyah Qalbiyah