Momen Idhul Adha dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan spiritual terhadap siswanya. Momen tersebut merupakan langkah strategis dan efektif dalam mengasah kecerdasan sosial dan spiritual. Sebab ritual dan prosesi ibadah Idul Adha terdapat beberapa rangkaian. Misalnya puasa sunah Arfah, shalat Idul Adha, maupun penyembelian kurban dan distribusi hewan kurban. Oleh sebab itu sekolah mempunyai peluang besar dalam menanamkan nilai-nilai sosial dan sipitual menggunakan momen tersebut.
Beberapa Kegiatan untuk Mengasah Nilai sosial-spiritual Siswa
Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan sekolah untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan spiritual, khususnya siswa SD. Semua kegiatan tersebut berkaitan erat dengan prosesi ibadah hari raya Idul Adha. Beberapa kegiatan tersebut antara lain:
1) Meminta siswa shalat di sekolah
Kegiatan shalat Idul Adha di sekolah mempunyai manfaat yang besar dalam mengasah nilai-nilai spiritual siswa. Sebelum kegiatan shalat dilaksanakan semua siswa dapat diajak secara bersama-sama untuk mengumandangkan takbir. Setelah kutbah selesai, semua siswa juga diajak untuk mengumandangkan takbir. Langkah ini dalam rangka mengasah spiritual siswa melalui bacaan takbir. Langkah ini pula juga dimaksudkan untuk melatih keberanian siswa untuk secara bergantian memimpin membacakan takbir. Di sekolah tersebut siswa selain mendengarkan kutbah hari raya Idul Adha juga langsung dapat dibimbing praktik shalat Idhul Adha. Dengan demikian mereka langsung mengetahui bagaimana prosesi shalat Idul Adha berikut tata cara shalatnya.
2) Menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban
Ketika siswa diajak shalat Idul Adha di sekolah, setelah kegiatan shalat, siswa diminta melihat hewan kurban dan ikut menyaksikan proses penyembelian hewan kurban. Langkah dimaksudkan agar sejak usia SD mereka mengetahui jenis dan prosesi penyembelihan hewan kurban. Mengingat ada resiko yang mungkin terjadi, maka sebaiknya diminta menyaksikan dari jarak yang relative jauh. Langkah ini jug sebagai upaya  menanamkan sikap spiritual dalam bentuk semangat berkurban ketika mereka sudah dewasa.
3) Mengadakan lomba memasak "sate" antar kelas