Tujuannya agar orangtua dan masyarakat dapat mengetahui tingkat keberhasilan masing-masing siswa secara kognitif. Sekolah bisa menyampaikan sejauh mana dimensi kognitif maupun dimensi proses berpikir masing-masing siswanya yang diwisuda.
b) Ranah afektif
Selama 6 tahun, sejak kelas 1 sampai kelas 6 semua siswa diasah ranah afektifnya baik integritas, keberanian, kebersamaan, empati, pemaaf, tanggung jawab, dll. Hal terpenting dalam mengasah ranah afektif adalah penanaman nilai-nilai agama baik melalui teori maupun pembiasaan sehari-hari.
Beberapa ranah afektif yang perlu mendapatkan perhatian sekolah sebagai bekal hidup baik secara individu maupun sosial antara lain:
- Sikap jujur
- Sikap disiplin hadir, mengumpulkan tugas, dll
- Sikap berani mengemukakan pendapat
- Sikap mampu bekerja sama
- Sikap berempati
- Sikap bertanggung jawab
- Sikap senang mengalah
- Sikap senang menolong
- Sikap senang memaafkan
- Sikap berani menjadi komandan upacara
- Sikap berani menjadi dirigen lagu kebangsaan
- Siswa berani menjadi petugas pengibar bendera
- Sikap rajin salatnya
- Sikap sungguh-sungguh saat salat
c) Ranah psikomotor
Keberhasilan sekolah mengasah aspek psikomotor siswa juga perlu disampaikan pada acara wisuda anak-anak SD kelas 6. Misalnya prestasi olah raga, sastra, baca dan hafal Al Quran, kemampuan berpikir kreatif dan kritis dalam memecahkan masalah.
Ranah psikomotor lain yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kemampuan olah raga
- Kemampuan mengekspresikan seni
- Kemampuan melahirkan karya sastra
- Kemampuan mengumandangkan suara adzan
- Kemampuan membaca dan hafalan qur'an
- Kemampuan melahirkan karya-karya kreatif
- dll
Esensi wisuda bagi siswa SD adalah unjuk prestasi siswa dan siswi, selain itu juga unjuk eksistensi bagi institusi. Mengelola prestasi dan eksistensi institusi perlu secara cermat dan hati-hati agar tidak keluar dari esensi kegiatan wisuda bagi siswa kelas 6 SD.Â