Sekolah Dasar merupakan masa pendidikan formal yang paling lama. Oleh sebab itu sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengolah, mengasah kognitif, afektif maupun keterampilan siswa.Â
Ketika proses yang dilalui di SD dapat maksimal, diharapkan pada jenjang berikutnya sudah memperoleh pijakan yang kuat dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki.
Proses belajar selama 6 tahun merupakan proses yang panjang. Tentu banyak hal yang diperoleh selama berada dala proses di SD. Oleh sebab itu, wisuda bagi siswa SD merupakan kebutuhan psikologis siswa untuk melampiaskan rasa penat menjadi rasa gembira dan suka ria.Â
Pendek kata wisuda merupakan momen yang dianggap menggembirakan dan menjadi proses awal kebanggaan menjadi siswa. Selain itu pada momen tersebut mereka ingin menunjukkan dan mengekspresikan oleh-oleh pembelajaran yang dilakukan selama 6 tahun.
Berdasar pada ulasan tersebut, ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan siswa SD perlu dilakukan wisuda. Beberapa hal tersebut antara lain:
1) Wisuda SD merupakan momen sekolah menyampaikan capaian visi, misi, tujuan dan branding sekolah.
Wisuda siswa SD oleh sekolah merupakan momen yang tepat untuk menunjukkan capaian visi dan misi sekolah yang sudah dicanangkan dan disosialisasikan, bahkan branding sekolahnya. Pemaparan capaian hasil tersebut kiranya perlu dilakukan sekolah sebagai bukti pertanggungjawaban kepada masyarakat (khususnya orang tua).Â
Sehingga masyarakat (khususnya orangtua) mengetahui sejauh mana sekolah telah berhasil menjalankan visi, misi, tujuan maupun branding sekolah yang telah ditetapkan.
2) Forum menyampaian prestasi sekolah baik akademik maupun non akademik
Menyampaiakan prestasi sekolah itu perlu dilakukan agar eksistensi sekolah makin terus diakui oleh masyarakat. Misalnya akreditasi sekolah, lomba guru prestasi, keikutsertaan lomba yang diikuti sekolah, dll.Â
Khusus SD swasta, eksistensi sekolah harus mendapatkan pengakuan masyarakat. Sebab makin eksis sekolah di masyarakat, makin besar partisipasi masyarakat untuk menitipkan putri-putrinya ke sekolah tersebut.Â
Momen yang efektif adalah momen wisuda. Sebab pada momen tersebut, semua wali murid (kelas 6 khususnya) dikumpulkan dan beberapa perwakilan kelas lainnya juga turut diundang.
3) Forum menyampaikan prestasi siswa
Sekolah juga sering terlibat dalam mengirimkan siswa-siswinya dalam dalam berbagai pertandingan maupun perlombaan. Misalnya OSN, MAPSI, FLS2N, Lomba Cerdas Cermat, pertandingan sepak bola, dll.Â
Semua hasil yang diperoleh siswa juga merupakan peran guru dan sekolah dalam mempersiapkan siswa-siswinya. Oleh sebab itu, momen wisuda merupakan momen yang efektif untuk menyampaikan semua prestasi siswa tersebut.
4) Forum memaparkan Kompetensi Peserta Didik (kognirif, afektif dan psikomotor)
Selama 6 tahun sekolah mengasah tiga ranah siswa yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Momen wisuda merupakan forum yang efektif bagi sekolah menyampaikan hasil pengasahan hasil kognitif, afektif maupun psikomotor siswa-siswinya yang sudah diasuh selama 6 tahun.
a) Ranah kognitif
Sekolah mempunyai peran mengasah potensi kognitif siswa-siswinya dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 (Fase A sampai C). Maka capaian hasil asah kognitif selain dilaporkan melalui rapor, kiranya perlu disampaikan dalam forum wusuda.
Tujuannya agar orangtua dan masyarakat dapat mengetahui tingkat keberhasilan masing-masing siswa secara kognitif. Sekolah bisa menyampaikan sejauh mana dimensi kognitif maupun dimensi proses berpikir masing-masing siswanya yang diwisuda.
b) Ranah afektif
Selama 6 tahun, sejak kelas 1 sampai kelas 6 semua siswa diasah ranah afektifnya baik integritas, keberanian, kebersamaan, empati, pemaaf, tanggung jawab, dll. Hal terpenting dalam mengasah ranah afektif adalah penanaman nilai-nilai agama baik melalui teori maupun pembiasaan sehari-hari.
Beberapa ranah afektif yang perlu mendapatkan perhatian sekolah sebagai bekal hidup baik secara individu maupun sosial antara lain:
- Sikap jujur
- Sikap disiplin hadir, mengumpulkan tugas, dll
- Sikap berani mengemukakan pendapat
- Sikap mampu bekerja sama
- Sikap berempati
- Sikap bertanggung jawab
- Sikap senang mengalah
- Sikap senang menolong
- Sikap senang memaafkan
- Sikap berani menjadi komandan upacara
- Sikap berani menjadi dirigen lagu kebangsaan
- Siswa berani menjadi petugas pengibar bendera
- Sikap rajin salatnya
- Sikap sungguh-sungguh saat salat
c) Ranah psikomotor
Keberhasilan sekolah mengasah aspek psikomotor siswa juga perlu disampaikan pada acara wisuda anak-anak SD kelas 6. Misalnya prestasi olah raga, sastra, baca dan hafal Al Quran, kemampuan berpikir kreatif dan kritis dalam memecahkan masalah.
Ranah psikomotor lain yang perlu diperhatikan antara lain:
- Kemampuan olah raga
- Kemampuan mengekspresikan seni
- Kemampuan melahirkan karya sastra
- Kemampuan mengumandangkan suara adzan
- Kemampuan membaca dan hafalan qur'an
- Kemampuan melahirkan karya-karya kreatif
- dll
Esensi wisuda bagi siswa SD adalah unjuk prestasi siswa dan siswi, selain itu juga unjuk eksistensi bagi institusi. Mengelola prestasi dan eksistensi institusi perlu secara cermat dan hati-hati agar tidak keluar dari esensi kegiatan wisuda bagi siswa kelas 6 SD.Â
Tampilan prestasi dan eksistensi institusi merupakan upaya untuk meraih simpati masyarakat luas, demi mempertahankan eksistensi sekolah itu sendiri.Â
Maka, di tengah silang pendapat tentang wisuda TK s.d. SMA (apalagi sekolah swasta) mohon izin saya berpendapat kegiatan wisuda perlu ada (khususnya TK dan SD), walaupun dengan kemasan nama purna siswa, akhirussanah dan sejenisnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI