Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Pengelolaan Kelas yang Cerdas

12 Juni 2023   07:49 Diperbarui: 12 Juni 2023   20:25 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengelolaan kelas yang baik. Sumber: bbpmpjatim.kemdikbud.go.id

Menjadi guru profesional itu idaman. Namun untuk menuju tahta profesi tersebut banyak hal yang wajib diketahui, dipahami dan diresapi oleh guru. Bukan sekedar menguasai materi pelajaran, merancang metode, media, pendekatan maupun model pembelajaran, namun juga keterampilan untuk memahami "medan perjuangan guru" yaitu kelas (baik inclass learning maupun outingclass learning). Medan tersebut sering kita sebut dengan keterampilan mengelola kelas.

Sekilas hal tersebut sederhana dan sering dipandang remeh oleh sebagian guru. Bahkan keterampilan tersebut sering tidak diketahui dan dipahami oleh guru. Apa dampaknya ketika guru tidak mampu melakukan pengelolaan kelas dengan baik? 

Setidaknya akan terjadi kondisi kelas yang tidak kondusif, stagnan dan menjemukan. Pengalaman di lapangan yang sering dirasakan guru antara lain: kelas gadoh akibat ulah beberapa siswa yang "caper", kelas tidak dinamis (ditanya tidak menjawab, diminta bertanya juga tidak memberikan respon), siswa kita kelihatan sudah jenuh di kelas, banyak siswa yang ngantuk dan kelelahan, bahkan yang lebih parah lagi kondisi kelas yang sebenarnya "menolak kehadiran kita". 

Semua kondisi demikian tentu sudah pernah dialami oleh guru. Secara khusus bagi penulis, hal tersebut merupakan oleh-oleh ketika sedang berada di depan siswa maupun saat menemani teman-teman seprofesi di depan kelas baik sebagai asesor PKG maupun sebagai supervisor di kelas.

Kondisi kelas yang diuraikan tersebut terjadi sebagai akibat guru "lalai atau kilaf" bahkan "a priori" tentang keterampilan yang harus dimiliki dalam mengelola kelas agar kelas yang dikelola menjadi kelas yang dinamis, produktif dan menjadi lahan yang menantang kreativitas dan kemampuan berpikir kritis siswa. Sekali lagi, kuncinya adalah kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas. 

Pengelolaan kelas adalah salah satu keterampilan, maka tugas guru adalah mengetahui, memahami, mendalami dan mempunyai kemampuan mengidentifikasi kondisi kelas yang sedang dan akan dikelola. Pendek kata, guru harus mau belajar tentang keterampilan tersebut agar dapat menjadi penopang keberhasilan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ilustrasi pengelolaan kelas yang baik. Sumber: bbpmpjatim.kemdikbud.go.id
Ilustrasi pengelolaan kelas yang baik. Sumber: bbpmpjatim.kemdikbud.go.id

4 Prinsip yang perlu dipahami guru dalam Aktivitas Mengelola kelas

  • Kehangatan, yaitu kemampuan guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Suasana kehangatan akan terlihat pada sikap guru yang selalu melakukan "senyum dan sapa" kepada semua siswanya. Indikasi kelas yang menyenangkan antara lain bebas dari rasa takut dan cemas dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Pendek kata siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan rasa riang gembira.  
  • Antusias, yaitu pengelolaan kelas yang ditandai dengan spirit dan motivasi guru yang maksimal. Sikap antusias tersebut ditandai dengan adanya inisiatif, selalu terlibat dalam semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa, mempunyai integritas,dll. Pengelolaan ini ditandai dengan kesiapan materi, skenario pembelajaran, instrumen kelengkapan pembelajaran.
  • Variatif, yaitu pengelolaan kelas yang dilakukan secara variasi. Dalam hal ini guru menyusun aneka langkah dalam melakukan pengelolaan kelas. Selain kesiapan tentang materi dan segenap strategi nya, guru juga perlu menyusun langkah-langkah dinamika kelas seperti aneka game edukatif, dll.  
  • Memberikan tantangan, yaitu memberikan masalah-masalah yang bersifat problematik serta tugas-tugas yang harus dipecahkan oleh siswa. Tantangan demi tantangan yang berhasil dilakukan guru akan melatih siswa berpikir kreatif dan kritis.

Uraian di atas lebih bersifat teoritis. Namun secara iplementatif, guru akan mampu melahirkan pengelolaan kelas yang baik apabila berpegang pada prinsip "ibadah" dalam menjalani profesinya. 

Prinsip inilah yang mendorong guru tulus dan ikhlas melakukan semua kegiatan pembelajaran secara maksimal (khususnya dalam melakukan pengelolaan kelas). Makin berkualitas langkah yang dilakukan, makin menunjukkan kualitas tentang nilai ibadah yang dilakukan.

2 Kunci Penting Mengembangkan Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas yang cerdas setidaknya ditandai oleh kemampuan menciptakan iklim pembelajaran yang optimal dan kemampuan guru mengendalikan kondisi pembelajaran yang optimal.

a. Mampu menciptakan iklim pembelajaran yang optimal

Dalam mengelola kelas salah satu langkah penting yang harus dilakukan guru adalah menciptakan iklim pembelajaran yang optimal.  Yaitu terciptanya kondisi pembelajaran yang ditandai kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang interaktif, kolaboratif dan partsipatif. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan agar iklim pembelajaran bisa berjalan secara optimal:

1) Memusatkan perhatian

Agar dapat mengelola kelas secara optimal langkah penting yang dilakukan guru adalah memusatkan perhatian siswa pada guru dan aktivitas yang dilakukan. Pada langkah ini, guru harus siap menjadi pusat perhatian siswa. Pastikan guru dapat menjadi magnet psikologis siswa kita. Setidaknya ada dua langkah yang dapat dilakukan guru:

  • Membawa suasana hati siswa agar cerah dan ceria dengan menyanyikan lagu, tebak gambar, tebak tokoh, sambung ayat-ayat pendek (bagi yang muslim), sambung bait lagu kebangsaan,dll. Langkah ini dilakukan agar siswa berada dalam kondisi bahagia sebelum maupun selama pembelajaran.
  • Memberikan apresiasi tentang keunggulan kelas yang sedang dikelola, yaitu langkah untuk memberikan penghargaan atau pengakuan atas sisi-sisi positip yang dimiliki kelas. Misalnya kedisiplinan hadir, ketepatan waktu mengumpulkan tugas, kekompakan kelas,dll.

2) Menyampaikan prestasi kelas saat pembelajaran

Tidak  mustahil di kelas yang sedang kita Kelola ada prestasi yang pernah diraih baik secara kelompok maupun perorangan. Misalnya menang lomba kebersihan kelas tingkat sekolah, ada salah satu siswa menang lomba OSN tingkat kecamatan,dll. Langkah ini dilakukan agar siswa merasa diakui keberadaannya sehingga diharapkan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

3) Menyampaikan materi dan manfaatnya bagi siswa

Langkah berikutnya agar terwujud iklim pembelajaran yang optimal  guru perlu memaparkan materi yang akan dipelajari dan manfaatnya bagi kehidupan siswa.

4) Menyampaikan sekenario pembelajaran yang akan dilakukan

 Guru juga perlu memaparkan skenario pembelajaran dan langkah-langkah yang perlu dilakukan siswa. Pastikan dalam kegiatan ini guru dapat memberikan aktivitas yang menantang siswa, sehingga siswa secara mental sudah memiliki gambar apa yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Mengendalikan kondisi belajar yang optimal

Setelah iklim belajar yang optimal berhasil dilakukan, maka langkah berikutnya adalah mengendalikan kondisi belajar yang optimal. Yaitu kemampuan guru dalam mengelola kondisi belajar siswa agar tetap optimal sampai akhir pembelajaran. Agar kondisi belajar siswa yang optimal dapat dikendalikan,  maka guru dapat melakukan hal-hal berikut:

1) Menguasai skenario pembelajaran yang sudah dirancang

Penguasaan rangkaian kegiatan pembelajaran dari pra pembelajaran sampai akhir pembelajaran harus dikuasai oleh guru. Langkah tersebut menjadi salah satu kunci agar guru dapat mengendalikan kondisi belajar siswa yang optimal.

2) Terus memberikan motivasi agar siswa tetap berpartisipasi

Selama proses pembelajaran guru harus tetap memberikan porsi motivasi yang memadai bagi tumbuh kembanya potensi berpikir siswa. Langkah ini merupakan salah satu kunci agar guru terus mengendalikan kondisi belajar tetap optimal.

3) Memberikan kesempatan siswa "unjuk kebolehan" dengan mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

Pada akhirnya guru harus memberikan kesempatan siswa untuk mempresentasikan oleh-oleh yang diperoleh (baik kognitif, afektif maupun keterampilan) selama pembelajaran dilakukan. Langkah ini juga merupakan upaya guru untuk mengendalikan proses belajar agar tetap optimal.

4) Memberikan pendampingan kepada siswa dalam menjalankan tugas (baik personal maupun kelompok) 

Langkah memberikan pemdampingan pada saat siswa melakukan kegiatan pembelajaran sangatlah penting. Selain berfungsi memberikan motivasi juga dapat mengetahui sejauhmana kemampuan siswa menjalankan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Pastikan pada saat keliling, guru dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi siswa saat menjalankan tugas guru.

Tolak ukur keberhasilan mencapai tujuan pembelajaran adalah keberhasilan guru mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang baik, menunjukkan guru memahami skenario pembelajaran dan kondisi kelasnya. 

Pemahaman guru tentang kondisi kelasnya menunjukkan guru mampu memahami kebutuhan kelas yang dikelolanya. Keberhasilan guru memahami kebutuhan kelasnya akan mendorong lahirnya proses dan produk pembelajaran yang maksimal. 

Semua langkah tersebut mempunyai korelasi yang kuat dengan langkah guru melakukan pengelolaan kelas. Maka pengelolaan kelas yang cerdas akan menjadi salah satu kunci mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun