Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Tipologi Guru dari Aspek Fiqh: Sebagai Guru, Kita Ada di Tipe Apa?

17 Mei 2023   07:57 Diperbarui: 19 Mei 2023   09:51 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru hebat, bertugas di wilayah pedalaman negeri.Sumber: https://www.idntimes.com

4.  Selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berguna

Guru ini mempunyai moto dalam hidupnya agar semua waktunya bermanfaat untuk diri dan lingkunganya. Maka sehari-harinya selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat. Tidak membuang waktu secara cuma-cuma. Semua itu dilakukan sebagai ungkapan sukur atas waktu yang masih diberikan.

5.  Selalu memelihara energi yang positip

Guru tipe ini mempunyai habits selalu memelihara energi hidup yang positip yaitu sikap hidup yang selalu ditandai dengan kebaikan demi kebaikan. Sehingga ia tidak sibuk membincang kekurangan orang lain, tapi lebih sibuk mengoreksi kekurangan diri sendiri.

6.  Ketika tidak ada, sulit mencari gantinya

Mengapa sulit mencari penggantinya, sebab guru tipe ini adalah guru yang dalam menjalankan tugasnya dengan menghadirkan lahir dan batinnya, ya pikiran ya hatinya. Sehingga siswa merasa mendapatkan sentuhan baik pikiran maupun hatinya. Oleh sebab itu, guru tipe ini ketika tidak ada, sulit dicari penggantinya.

Teman-teman se profesi, beranikah kita menyatakan diri masuk dalam kategori guru wajib dengan ciri-ciri tersebut? Jika berani, berarti kita memang menjadi guru hebat. Sebab tipe ini akan bisa diraih oleh guru yang luar biasa. Namun kalau belum berani, mari kita simak tipologi berikutnya!

b. Guru Sunah

Sebagaimana hukum sunah, maka melakukan sesuatu kebaikan, lebih baik daripada tidak melakukan karena ada pahalanya. Maka tipe guru ini juga bisa dikatakan sebaiknya ada baik di tengah siswa maupun sekolah. Sebab tipe guru secara umum mempunyai karakteristik sama dengan guru wajib. Namun ada satu yang membedakan, kalau guru ini tidak ada, masih bisa mencari gantinya. Pendek kata, masih ada guru-guru lainnya yang mampu memenuhi semua krtiteria guru sunah, walaupun hanya satu atau dua guru.  

Teman-teman se profesi, beranikah kita menyatakan diri kita masuk dalam kategori guru sunah? Kalau berani, itu tandanya kita menjadi guru yang patut bersyukur. Sebab kita bisa menjalankan tugas semaksimal mungkin.  Selanjutnya kita bisa menentukan langkah apa saja yang perlu kita siapkan agar dapat mempertahankan tipologi guru sunah?

c. Guru Makruh

Garis besar guru tipe ini adalah kehadiranya dianggap tidak begitu penting baik oleh siswa maupun sekolah. Sebagaimana hukum makruh, lebih baik tidak mengerjakan daripada mengerjakan. Hal ini berarti bahwa sang guru lebih baik tidak ada daripada ada. Bahkan kehadirannya dianggap sebagai beban oleh siswa maupun sekolah. Guru tipe ini setidaknya mempunyai ciri-ciri:

1.   Apabila tidak ada, siswa dan sekolah merasa senang

Guru tipe ini tidak bisa memberikan pengaruh yang positip bagi siswa maupun sekolah. Semua yang dilakukan selalu ada pamrih pribadinya. Sehingga semua yang dilakukan tidak bisa dirasakan manfaatnya baik oleh siswa maupun sekolah. Maka saat ia tidak ada, siswa dan sekolah merasa senang.

2.  Melayani siswanya sekedar menggugurkan kewajiban.

Guru tipe ini tidak mampu menyuguhkan menu-menu pembelajaran yang bisa mengasah pikiran dan hati siswa-siswinya. Pikirannya kering dari ide baru dan inovasi. Tipe guru ini selau menjadikan siswa sebagai tumpuhan kesalahan kalau tujuan pembelajaran gagal dicapai. Proses pembelajaran yang dijalankan monoton dan jauh dari inovasi dan kreativitas.  Sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Sebab siswa tidak merasa di asah pikiran apalagi hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun