Seorang pemarah akan cenderung jatuh martabatnya, dijauhi banyak orang dan tidak akan memperoleh simpati dari orang lain. Tidak sedikit contoh di masyarakat seorang pemarah tersungkur akibat kemarahannya. Puasa ramadan bisa dijadikan sarana dan momen yang tepat untuk mengendalikan sifat pemarahnya. Proses edukasi yang diuraikan di atas dapat menjadi obat penawar sifat pemarah menjadi orang yang berlatih sabar.
3) Pendendam (sulit memaaafkan)
Dendam merupakan sakit hati yang berkaitan dengan perlakuan orang lain terhadap dirinya yang dianggap merendahkan, menghina atau meremehkan.Â
Penyikapan tersebut diberikan respon dengan tidak bisa menerima dan ingin membalas sikap tersebut. Dampak lebih lanjutnya adalah tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Â
Maka pendemdam merupakan sakit hati yang juga berbahaya baik bagi dirinya maupun orang lain. Bagi dirinya, seorang pendendam sulit memperoleh ketenangan jiwa.Â
Sebab seorang pendendam mempunyai kecenderungan selalu mengingat perlakuan orang lain yang dianggap merendahkan dirinya, sehingga berkeinginan membalasnya. Â
Iri dan dengki merupakan penyakit hati yang berkaitan dengan ketidakmampuan seseorang memberikan respon positip (memberikan apresiasi) atas kelebihan atau keberhasilan orang lain.Â
Sikap hati ini muncul ketika seseorang yang tidak memiliki kelebihan atau keunggulan baik prestasi, apalagi kekuasaan.Â
Sedangkan "dengki" adalah sikap yang mengharapkan hilangnya nikmat, rasa senang, bahagia orang dan berbagai kelebihan, keunggulan atau prestasi yang dimiliki. Â
Maka sikap dengki berkaitan erat dengan ketidakmampuan diri seseorang melihat kebahagiaan orang lain. Penyakit ini bisa bersemayam di hati siapa saja. Maka mewaspadai bahaya penyakit ini menjadi tanggungjawab kita semua.Â