Asmani (2012) menegaskan bahwa keaktifan belajar hakekatnya adalah proses membangun makna, pemahaman oleh pembelajar terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran dan perasaan.
Lebih lanjut Silberman (Asmani, 2012) menjelaskan bahwa proses belajar yang ditandai keaktifan belajar, peserta didik menggunakan otak untuk mempelajari ide-ide, memecahkan masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan mendorong terjadinya interaksi yang tinggi antara guru dengan peserta didik ataupun dengan peserta didik itu sendiri.
Aktivitas tersebut akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar.
Berdasar paparan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar tidak hanya ditandai kehadiran peserta didik di dalam kelas, menghafalkan dan mengerjakan soal. Tetapi ditandai ditandai peserta didik keterlibatan aktif, baik secara fisik maupun mental.
Dengan kata lain keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara guru dengan peserta didik yang didalamnya berisi aktivitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar yang dialami oleh keduanya.
Keaktifan belajar peserta didik merupakan salah satu unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik merupakan pilar penting dalam mencapai aspek-aspek pembelajaran yang lain. Misalnya sikap analitik, eksploratif, kreatif maupun berpikir yang inovasi.
Ciri-ciri
Guna melengkapi paparan tentang konsep keaktifan belajar, perlu kiranya dipaparkan tentang ciri-ciri keaktifan belajar yang dikemukan oleh para ahli. Menurut Asmani (2012) proses pembelajaran yang ditandai dengan keaktifan belajar peserta didik mempunyai ciri-ciri berikut:
1) Pengalaman, keaktifan belajar akan ditandai dengan pengalaman langsung yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sebab peserta didik terlibat secara langsung melakukan aktivitas belajar, baik secara fisik maupun mental.
2) Interaksi, keaktifan belajar akan ditandai interaksi antara peserta didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan guru