Namun semua ini didasarkan pada pertimbangan subyektivitas masing-masing individu. Dalam hal ini penulis memilih menulis, sebab usianya sudah menjelang purna. Bahkan sudah menyiapkan diri sejak lima tahun sebelumnya mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan tulis menulis.
b) Kondisi subyektif
Selain usia, juga kondisi subyektif masing-masing orang. Ketepatan penulis tinggal berdua di rumah. Tiga anaknya sudah berkeluarga dan semuanya berada di luar rumah dan di luar daerah.Â
Kondisi subyektif ini akhirnya mendorong penulis menyinergikan hobi dengan istri pada pilihan menulis. Ketepatan istri punya hobi membaca buku-buku. Maka menulis menjadi pilihan penulis.
Ternyata hobi menulis banyak memberikan  manfaat secara psiko-sosial. Secara psikologis bisa memberikan rasa bahagia bisa menuangkan ide melalui kata-kata yang dieja dalam tulisan.Â
Secara sosial, penulis juga merasa bahagia dapat membangun relasi sosial walaupun lewat layar kaca. Â Pertimabngan finansial nanti dulu.Â
Sebab menulis bagi penulis adalah hobi, bukan profesi. Jadi yang penting hobi tersebut bisa memberikan nutrisi sehat bagi pikiran dan hati.Â