c) Prioritas kebermanfaatan hobi pasangan
Menentukan prioritas nggak ada jeleknya juga dibahas sama pasangan. Yang jelas agar hobi yang disalurkan bisa ditimbang kebermanfaatan bersama.Â
Kan juga perlu ditimbang nilai manfaat dalam membangunan kualitas hubungan suami istri. Hiburan, pencerahan hati, pencerahan pikiran, relasi social adalah beberapa pertimbangan kebermanfaatan yang bisa dijadikan bahan bincang-bincang dengan pasangan.
Pada pertimbangan di atas, penulis berada dalam prioritas kebermanfaatan yang lebih focus pada pencerahan pikiran dan hati. Maka pilihan penulis jatuh pada aktivitas menulis. Mengapa?Â
Alasan obyektifnya, penulis memang senang menulis (walaupun tidak pinter menulis), sedangkan istri punya hobi membaca. Maka menulis bagi penulis merupakan "interseksi hobi" yang dipilih sebagai upaya penulis menyinergikan hobi suami-istri.
Bahkan 5 tahun sebelum purna tugas, penulis juga diizinkan ikut pelatihan menulis. Kegiatan demikian beberapa kali penulis ikuti di luar kota.Â
Semua itu hasil "interseksi hobi". Sebagai wujud sinergi, sebelum  tulisan penulis publis, biasanya penulis meminta  istri untuk  membaca dan memberikan catatan yang perlu ditambahkan atau dikurangi.Â
Ada beberapa alasan penulis menentukan hobi menulis:
a) Usia
Usia hendaknya juga menjadi pertimbangan dalam menyalurkan hobi. Bukan saja pertimbangan fisik, namun kebermanfaatan penyaluran hobi untuk kesehatan pikiran dan hati atau jiwanya.Â
Sebisa mungkin (kalau sudah usia tua), penyaluran hobi juga bisa berfungsi ganda. Ya edukatif, rekreatif, relasi sosial, sekaligus sehat pikiran dan hati/jiwanya.Â