Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Ciri Kurikulum Fleksibel yang Perlu Diketahui dan Dipahami Guru Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

17 September 2022   05:33 Diperbarui: 17 September 2022   19:00 3802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.dream.co.id

Kurikulum fleksibel memberikan gambaran tentang keluwesan dalam pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh guru. Sehingga peserta didik memperoleh layanan yang sesuai dengan kondisinya. Terdapat tiga ciri kurikulum fleksibel yang perlu dikenali guru dan dipahami.

1) Menawarkan pilihan belajar yang kaya bagi peserta didik dari berbagai dimensi studi

Ciri ini menekankan pada peserta didik sebagai subyek pembelajaran yang diberikan tawaran pilihan belajar yang sesuai dengan minat maupun kemampuannya. Pilihan aneka asupan belajar yang diminati peserta didik merupakan contoh nyata adanya krikulum yang fleksibel. Sebab tidak membatasi peserta didik untuk belajar materi dari berbagai sumber maupun dari berbagai aspek materi yang dipandang sulit.

Maka guru juga harus menyesuaikan (fleksibel) dalam memberikan layanan pembelajaran. Sehingga tidak lagi memperlakukan semua peserta didiknya belajar materi yang seragam seperti pada kurikulum sebelumnya. Di sinilah konsep merdeka belajar dan merdeka mengajar yang harus dipahami oleh guru.

Dengan kata lain dalam proses pembelajaran guru dalam mengembangkan kurikulum di kelas, bisa berbeda antar kelas yang satu dengan yang lain. Prinsipnya guru menyesuaikan dengan kondisi minat dan kemampuan peserta didiknya.

Pada kurikulum merdeka direkomendasikan materi yang esensial. Sehingga guru dalam mengembangkan kuirikulum lebih ditekankan pada kedalaman materi, bukan berorientasi pada ketuntasan materi. Fleksibelitas ini relevan dengan semangat kurikulum merdeka. Merdeka gurunya, merdeka peserta didiknya. Harapannya pada setiap akhir pelajaran akan terjadi suasana happy ending.

2) Menerapkan pendekatan konstruktivisme yang berpusat pada peserta didik

Salah satu ciri kuriklum fleksibel adalah menerapkan konstruktivisme, yaitu pendekatan pembelajaran yang meyakini peserta didik bukan gelas yang kosong, namun sudah mempunyai pengetahuan dari proses sosialisasinya baik di lingkungan sosialnya maupun sekolah jenjang sebelumnya. Maka tugas guru dalam membahas materi Bersama peserta didik dituntut melakukan langkah mengkonstruks pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik. Metode yang harus dihindari adalah ceramah. Pendekatan konstrukvitisme bisa digunakan dengan metode apapun (diskusi, tugas, pengamatan, discovery, inquiry, problem solving,dll).

Dalam konteks pendekatan konstruktivisme ini, persiapan guru tidak sekedar materi yang dikuasai, namun kemampuan guru dalam mengidentifikasi metode, media dan strategi yang tepat agar proses mengkonstruks pengetahuan peserta didik dapat maksimal, dengan tetap memperhatikan aneka keunikan peserta didik.

Implementasi pendekatan konstruktivisme diharapkkan agar pembelajaran yang dijalankan oleh guru dapat berpusat pada peserta didik. Terlibatnya peserta didik dalam segenap aktivitas pembelajaran akan menciptakan proses pembelajaran bermakna.

3) Peserta didik diberikan berbagai pilihan dan mengambil lebih banyak tanggungjawab untuk pembelajaran mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun