Ketajaman hati bagi pensiunan dapat terwujud antara lain peka terhadap kondisi jiwanya, tingkat kepasrahan (sikap semeleh) yang tinggi, dan mempunyai spirit yang relatif tinggi  dalam membangun interaksi pada sang Khaliq. Sikap demikian akan membuat hidupnya menjadi tenang. Sehingga kehidupan sehari-harinya dijalani dengan senang dan bahagia.
Ketajaman hati bagi pensiunan dapat diasah melalui kegitan menulis. Melalui kegiatan menulis pensiunan dapat menuangkan ide-ide yang dianggap layak untuk ditulis dan bermanfaat bagi pembaca. Bagi pensiunan sikap semeleh, relasi pada sang Khaliq yang makin dekat akan menjadi sumber inspirasi tulisannya. Langkah inilah yang bisa mengasah ketajaman hatinya. Sebab dalam realitanya tidak semua pensiunan dapat mengasah ketajaman hatinya.
Daya ingat, pikiran positif dan ketajaman hati adalah tiga mutiara bagi pensiunan dalam mengisi waktunya. Maka kemampuan mengasah ketiga mutiara tersebut, tidak hanya mengantar pensiunan bahagia hidupnya, namun hidupnya juga bisa bermakna. Jadi, pensiun memang harus kita jalani, namun jangan pensiun dari menulis. Semoga bermanfaat!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H