Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

3 Mutiara Kegiatan Menulis yang Perlu Diketahui Pensiunan

3 September 2022   08:41 Diperbarui: 3 September 2022   08:47 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:https://www.istockphoto.com

Menulis bagi pensiunan mempunyai nilai lebih. Dari kegiatan menulis para pensiunan akan memperoleh keuntungan ganda bagi pisik, pikiran dan hatinya. Maka pensiun tidak perlu ditakutkan. Sebab semua akan menjalaninya. Yang terpenting bukan berusaha menghindari pensiun, namun mempersiapkan upaya mengisi waktu yang produktif. Salah satu kegiatan yang bernilai produktif adalah menulis. Maka tidak ada salahnya, sebelum pensiun bisa kemas-kemas belajar menulis dan mencoba menulis. Sebab hakikinya menulis itu bukan bakat, namun keterampilan. Sehingga bisa dipelajari dan dipraktikkan.

3 Keuntungan Pensiun Mengembangkan hobi menulis

a) Mengasah daya ingat

Mengasah daya ingat bagi pensiunan adalah penting. Apabila tidak, potensi terjadi percepatan Alzaimer (pelupa/pikun) akan lebih cepat. Oleh sebab itu masa pensiun harus diisi dengan kegiatan yang dapat mengaktifkan syaraf otak. Salah satunya adalah menulis.

Kegiatan menulis tidak akan bisa dilepaskan dengan kegiatan membaca. Maka menulis juga membaca. Oleh sebab itu kegiatan menulis merupakan usaha mendapatkan pengetahuan sekaligus menyebarkan pengetahuan. Dampak kegiatan tersebut bisa mengasah daya ingat. Sebab dalam kegiatan menulis syaraf otak akan dipacu terus aktif. Sehingga menulis dapat mengasah daya ingat pelakunya. Dengan kata lain menulis bagi pensiunan dapat menunda masa alzaimer.

b) Mengasah pikiran positif

Bagi pensiunan mengasah pikiran positif itu penting. Sebab secara psikologis, pensiunan merasa sudah tidak berguna, terasingkan, dipandang sebelah mata oleh orang lain. Kesan psikologis tersebut berbahaya bagi pensiunan. Sebab bisa berdampak pada penyikapan diri yang salah kaprah. Sehingga tidak mau berbuat apa-apa. Ketika kondisi demikian menjadi kebiasaan, maka akan menimbulkan sikap jenuh dan bosan. Dampak lebih lanjutnya adalah cepat tua dan pandangannya cenderung kosong. Fenomena yang bisa diamati pada mereka yang berperilaku demikian adalah munculnya sikap sensitive (mudah tersinggung), serba salah, ingin diperhatikan secara lebih.

Menulis dapat mengalirkan energi pikiran positif. Sebab dengan menulis akan membuka wawasan dan pikiran yang terus terbuka (open mindsite). Sehingga bisa merespon dunia di luar dirinya secara arif. Hal ini disebabkan asupan membaca dan menulis aneka sumber. Dampaknya menyikapi persoalan tidak over emosional dan tidak picik. Maka menulis menulis dapat mengasah pikiran yang positif.

c) Mengasah ketajaman hati

Ketajaman hati bagi pensiunan sangat dibutuhkan. Sebab tajamnya hati bagi pensiunan menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaan.  Dengan kata lain ketajaman hati dapat berfungsi sebagai upaya membangun suasana nyaman dan bahagia dalam mengisi masa tuanya.

Ketajaman hati bagi pensiunan dapat terwujud antara lain peka terhadap kondisi jiwanya, tingkat kepasrahan (sikap semeleh) yang tinggi, dan mempunyai spirit yang relatif tinggi  dalam membangun interaksi pada sang Khaliq. Sikap demikian akan membuat hidupnya menjadi tenang. Sehingga kehidupan sehari-harinya dijalani dengan senang dan bahagia.

Ketajaman hati bagi pensiunan dapat diasah melalui kegitan menulis. Melalui kegiatan menulis pensiunan dapat menuangkan ide-ide yang dianggap layak untuk ditulis dan bermanfaat bagi pembaca. Bagi pensiunan sikap semeleh, relasi pada sang Khaliq yang makin dekat akan menjadi sumber inspirasi tulisannya. Langkah inilah yang bisa mengasah ketajaman hatinya. Sebab dalam realitanya tidak semua pensiunan dapat mengasah ketajaman hatinya.

Daya ingat, pikiran positif dan ketajaman hati adalah tiga mutiara bagi pensiunan dalam mengisi waktunya. Maka kemampuan mengasah ketiga mutiara tersebut, tidak hanya mengantar pensiunan bahagia hidupnya, namun hidupnya juga bisa bermakna. Jadi, pensiun memang harus kita jalani, namun jangan pensiun dari menulis. Semoga bermanfaat!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun