Hal ini dibuktikan bahwa semua rumusan dasar negara digali dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang di wilayah kita dari Sabang sampai Merauke. Kemampuan berpikir demikian yang perlu dijadikan sebagai inspirasi bagi kita sebagai anak bangsa.
3) Semangat nasionalisme dalam menghadapi kondisi riil bangsa
Para pemimpin bangsa kita pada saat itu sudah menunjukkan kepekaan dan kearifan sebagai tokoh bangsa. Hal ini ditunjukkan dengan jiwa dan semangat nasionalisme dalam menghadapi kondisi riil bangsa saat itu. Kondisi riil bangsa kita saat itu anatara lain:
a) Bangsa kita belum merdeka, namun peluang untuk merdeka sudah ada tanda-tandanya. Sebab pemerintah Jepang sudah memberikan janji kemerdekaan untuk bangsa kita.Â
Menyikapi kondisi demikian, para tokoh bangsa berjuang membulatkan tekad dan membangunan sinergitas dengan potensinya masing-masing guna menyongsong kemerdekaan bangsa.Â
Jiwa dan semangat yang kolaboratif akhirnya terbukti menjadi kekuatan besar dalam meraih oleh-oleh perjuangan perjuangan yaitu kemerdekaan Indonesia.
b) Rumusan tentang dasar negara belum ada
Untuk menyikapi hal ini, maka para tokoh bangsa kita berusaha untuk menyusun rumasan tentang dasar negara melalui forum yang sudah ada (BPUPKI).Â
Dalam perumusan dasar negara tersebut  muncullah berbagai pandangan dari para tokoh bangsa kita. Dalam kondisi demikian, perbedaan pasti ada. Namun akhirnya menuju kompromi bersama untuk melahirkan rumusan dasar negara.
Kompromi para tokoh bangsa menunukka jiwa besar mereka sebagai tokoh bangsa. Kebesaran jiwa mereka pada saatnya menjadi modal besar dalam meraih kemenangan perjuangan yaitu diterima Pancasila sebagai dasar negara. Â