Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menjawab Hukum Kausalitas "Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari" dengan Pustaka Pribadi

22 Mei 2022   10:29 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:00 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pustaka pribadi yang bisa dijadikan motivasi guru mengembangkan iterasi (dokpri)

Hidup manusia selalu terikat hukum kausalitas (sebab-akibat). Termasuk juga guru. Sebagai bagian proses perubahan, guru juga berada dalam hukum kausalitas tersebut. Maka ada peribahasa kalau "guru kencing berdiri" murid akan "kencing berlari."

Kata peribahasa itu membuktikan bahwa guru juga berada dalam hukum kausalitas tersebut. Dengan kata lain, guru bisa "menjadi sebab" sehingga memunculkan "akibat"bagi peserta didiknya. Dari kata peribahasa itu "guru kencing berdiri" sebagai sebab. Sedangkan kata "murid kencing berlari" sebagai akibat.

Apa pesan moral dari peribahasa tersebut? Yaitu agar guru hendaknya memunculkan "sebab" yang baik, agar dapat menghasilkan "akibat" yang baik juga.

Intinya, segenap sepak terjang guru akan memberikan dampak kepada peserta didiknya. Tentu saja yang diharapkan adalah dampak yang baik-baik, bukan yang tidak baik. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat membangun profil diri yang sesuai profesi.  

Membangun Kekayaan Profesi dengan Pustaka Pribadi 

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa guru harus siap menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi peserta didiknya. Sebab sepak terjang guru berada di tengah-tengah kehadiran peserta didiknya. Dalam proses tersebut guru senantiasa bersinggungan dengan aneka karakteristik peserta didiknya, baik karakteristik intelektualnya, mentalitasnya maupun spiritualnya. Belum lagi guru juga dihadapkan dengan tantangan yang terkait dengan peradaban manusia yang sedemikian cepat berubah akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam menghadapi kondisi demikian, idealnya guru kembali kepada kekayaan profesi yang semestinya dimiliki yaitu aneka buku yang terkait dengan kebutuhan profesinya. Salah satu bentuknya adalah memiliki "Pustaka pribadi (walaupun mini)". Langkah ini sebagai modal awal mendorong peserta didik berbudaya literasi.

Beberapa manfaat Pustaka Pribadi bagi Guru

Pustaka pribadi guru mempunyai beberapa manfaat yang dapat berfungsi baik secara intelektual, sosial maupun spiritual baik untuk guru pribadi maupun peserta didiknya. Lalu apa manfaat Pustaka pribadi bagi guru?

1) Pustaka pribadi termasuk salah satu profil diri bagi guru

Setiap profesi membutuhkan profil diri yang mencerminkan profesinya. Sebagai bagian dari profesi, guru juga dituntut mempunyai profil diri. Setiap profil selalu berisi identitas diri dan aktivitas yang dilakukan yang spesifik sesuai dengan karakteristik perofesinya.

Mengingat profesi guru berkaitan erat dengan keilmuan. Maka Pustaka pribadi menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih sebagai bagian isi profil diri.

2) Pustaka pribadi sebagai salah satu kekayaan intelektual bagi guru

Ketika guru mempunyai Pustaka peribadi (walaupun mini), akan mendorong guru membangun wawasan keilmuan yang terus menerus. Sedikit demi sedikit ilmu yang diperoleh dari buku yang dikoleksi, akan menambah wawasan keilmuannya.

Contoh buku-buku koleksi guru yang bermanfaat bagi pengembangan  profesi guru (dokpri)
Contoh buku-buku koleksi guru yang bermanfaat bagi pengembangan  profesi guru (dokpri)
Ketika yang dibaca guru adalah buku-buku tentang metode pembelajaran, guru akan menambah keilmuanya tentang aneka metode, kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Secara tidak langsung pada gilirannya akan memberikan layanan pembelajaran yang menerapkan metode yang bervariasi. Sehingga layanan pembelajaran yang dilakukan bervariatif dan mendorong peserta didik inovatif dan kreatif.

3) Pustaka pribadi menjadi sumber motivasi dan inspirasi mengembangkan literasi diri

Motivasi mengembangan literasi diri juga bisa muncul dari Pustaka pribadi. Pustaka pribadi juga bisa sebagai inspirasi tentang gaya, karakteristik, tema spesial tulisan yang dilahirkan.

Buku-buku Pustaka pribadi yang dapat menjadi inspirasi menulis tema yang sesuai dengan kompetesi.(dokpri)
Buku-buku Pustaka pribadi yang dapat menjadi inspirasi menulis tema yang sesuai dengan kompetesi.(dokpri)

4) Pustaka pribadi menjadi nutrisi sehat bagi jiwa dan intelektual ketika sudah purna bakti

Pada saatnya semua kita akan menikmati masa purna bakti. Pustaka pribadi akan menjadi teman kita yang setia guna menajamkan jiwa dan mengasah intelektual kita di usia senja. Ini merupakan nutrisi yang menyehatkan baik akal kita maupun jiwa kita.

5) Pustaka pribadi bisa mengajak peserta didik melihat jendela dunia

Buku adalah jendela dunia, begitu kata mutiara yang sering kita dengar. Maka ketika guru mempunyai Pustaka pribadi, sang guru bisa mengajak peserta didiknya membuka jendela dunia yang penuh aneka pesona.

Paparan manfaat Pustaka pribadi merupakan nilai-nilai penting yang dapat diambil oleh guru dalam mengembangkan profesinya. Maka tidak salah jika guru berusaha mempunyai taman bacaan pribadi.  

Hukum Kausalitas Pustaka Pribadi Guru 

Pustaka pribadi guru bisa menjadi salah satu jawaban tentang peribahasa "Guru Kencing Berdiri,Murid Kencing Berlari".Sebab jika dicermati peribahasa tersebut bisa mempunyai makna sebagai dorongan bagi guru untuk menajamkan profesismenya.  Di sisi lain peribahasa tersebut juga mempunyai pesan moral yang berisi kritik sosial bagi guru agar tetap berada di dalam "marwah" profesinya, yaitu menjadi sosok teladan dalam pengembangan daya nalar dan kepribadian.

Maka perlu melakukan upaya menjaga marwah tersebut dengan langkah-langkah yang relevan dengan profesi yang dimiliki. Salah satunya adalah memiliki Pustaka pribadi.

Jika "Guru Kencing Berdiri,Murid Kencing Berlari" dipandang sebagai hukum kausalitas yang berisi pesan moral maupun kritik sosial, maka perlu kiranya ada langkah opsional guru dengan melahirkan hukum kausalitas yang sesuai dengan profesinya, agar dapat meyakinkan pada publik tentang eksistensi profesinya.

Hukum kausalitas yang bisa dijadikan sebagai salah satu jawaban adalah peribahasa baru yang berbunyi "Guru Berpustaka Pribadi, Murid Bersemangat Literasi". Dari peribahasa baru itu, mana yang menjadi sebab, mana yang menjadi akibat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun