2. Pertanyaan-pertanyaan Interpretasi.Â
Yaitu pertanyaan yang dapat mendorong berkembangnya potensi tafsir terhadap suatu fenomena, peristiwa atau kondisi tertentu masyarakat agar peserta didik dapat memberikan makna dari fenomena. Maka pertanyaan interpretasi diajukan kepada peserta didik berkaitan dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak ada dalam bahan yang disajikan. Â
Pertanyaan ini ditujukan agar peserta didik bisa memberikan makna suatu konsekuensi dari suatu fenomena atau sebab yang ada. Keberhasilan peserta didik memberikan respon pertanyaan intepretasi guru merupakan bagian penting dalam mewujudkan proses pembelajaran HOTs. Sebab respon peserta didik tersebut telah mengindikasikan guru telah berhasil menyingkap potensi kognitif yang tersimpan dalam menjelaskan makna suatu fenomena atau kondisi tertentu. Sehingga ranah kognitif peserta didik telah dibawa guru menuju zona berpikir kontekstual, inovatif, kritis dan kreatif.
Pertanyaan interpretasi mempunyai cakupan ranah pengembangan berpikir sebagai berikut:
a) Mendorong proses berpikir
Contoh : Perkelaian Pelajar. Apa yang kalian ketahui tentang perkelaian pelajar? Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?
Pertanyaan pertama akan mendorong peserta didik mengungkap hal ikhwal tentang perkelalaian pelajar. Kemampuan memberikan jawaban tentang kapan terjadinya, siapa saja yang terlibat, cara berkelainya,dll.  Pertanyaan kedua tentang penyebab perkelaian. Kemampuan jawaban mengungkap faktor kondisi internal (kepribadian), factor eksternal seperti pertemanan, kondisi keluarga, media masa  adalah bukti guru telah berhasil mendorong  proses berpikir konstruktif. Demikia juga pada pertanyaan ke tiga.
b) Mengembangkan struktur dan mengarahkan pada learning
Contoh : Perkelaian Pelajar. Ada beberapa bentuk perkelelaian pelajar yaitu perkelaian antar pelajar secara individual, pengeroyokan oleh beberapa pelajar kepada seorang pelajar, perkelaian pelajar antar sekolah. Jenis perkelaian mana yang paling berbahaya?
Ranah pertanyaan ini akan mendorong peserta didik untuk mengidentifikasi, memetakan serta menentukan jenis perkelaian yang ada dari yang tidak berbahaya sampai yang paling berbahaya.