Dari peristiwa Isra Miraj kita dapat memahami bahwa pencerahan jiwa bukanlah proses serta merta. Pencerahan jiwa akan diperoleh melalui ujian yang bertubi-tubi. Agar memperoleh pencerahan jiwa ujian tersebut harus dilalui dengan ikhlas dan sabar.
Pencerahan jiwa adalah wujud riil penyucian jiwa dari kotoran-kotoran yang mendorong lisan kita kotor dan menyakitkan orang lain, pembersihan sikap/perilaku yang tidak terpuji (sombong, riya, iri, dengki), tindakan yang memberikan maslahat kepada sesama manusia (tidak membuat orang menderita akibat tindakan kita).Â
Pencerahan jiwa juga berarti mengimani peristiwa keagamaan yang belum kita pahami secara nalar. Sebab pada saatnya akan dijawab dengan peradaban yang diciptakan manusia (peristiwa Isra dan Miraj sebagai contohnya). Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H