Langkah ini dalam pandangan Islam diyakini sebagai pondasi awal pencerahan kejiwaan seorang hamba yang hakiki. Sebab pada hakikinya semua jiwa itu adalah suci, manusialah yang akan mengotori jiwanya. Kesucian jiwa seorang hamba yang hakiki dalam pandangan Islam ditandai dengan pengesaaan terhadap sang pencipta alam raya seisinya.
Dakwah ketauhidan ini tidak serta merta memperoleh sambutan positif. Cercaan, caci maki, pelecehan bahkan ancaman jiwa pun akhirnya juga diterima. Itu semua adalah konsekuensi dari semua pelaku perubahan, apalagi yang ingin diubah adalah masalah yang fundamental yaitu ketauhidan.
Penolakan demi penolakan terhadap dakwah Nabi Muhammad terus berlangsung di periode Mekah terutama dari kaum Qurais. Mengapa demikian? Sebab nabi sudah menerapkan dakwah yang terbuka. Mengapa kaum Qurais menolak?
- Orientasi dakwah nabi adalah mengesakan Allah, padahal mereka mempunyai kebisaan menyembah Tuhan-tuhan yang menjadi warisan para leluhur mereka.
- Langkah dakwah nabi membuat kesamaan derajat semua orang atas dasar ketaqwaan kepada Allah. Padahal mereka mempunyai kebiasaan membedakan status manusia berdasar keturunan (bani).
- Langkah dakwah nabi menyadarkan manusia agar mereka menyadari adanya kehidupan setelah kematian. Padahal mereka mempunyai keyakinan tidak ada kehidupan setelah kematian di dunia
Pendek kata sejak Nabi Muhammad melakukan dakwah terbuka, penolakan demi penolakan terus berlangsung, sehingga membawa dampak stabilitas sosial masyarakat Mekah terganggu.Â
Penyebabnya adalah Nabi Muhammad. Maka puncaknya adalah ancaman jiwa Nabi Muhammad. Dalam kondisi demikian, Nabi Muhammad melakukan upaya meninggalkan Mekah untuk melakukan Hijrah.Â
Tempat yang dipilih adalah Thaib. Namun sesampainya di sana, nabi mendapat ujian yang penolakan bahkan menjadi korban kekerasan secara pisik. Secara hampir bersamaan dirundung duka atas meninggalnya paman tercintanya Abu Thalib dan istri tercintanya Siti Khadijah. Sehingga pada akhir periode Mekah, jiwa nabi terjadi kemelut, tertekan dan sedang dalam kondisi kebingungan yang luar biasa.Â
Kondisi demikian yang menandai sebelum Nabi Muhammad di Isra' Mi'raj kan (diperjalankan oleh Allah SWT di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa selanjutnya menuju Sidratul Muntaha (QS: Al Isra ayat 1).
2) Isra
Isra adalah perjalanan suci Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina. Secara proses, perjalanan ini melintasi bumi dalam kecepatan tinggi. Sebab jarak Mekah-Palestina sangat jauh (sekitar 3000 km).Â
Pada peristiwa Isra, Nabi Muhammad diperjalankan di masjidil Aqsa, sebelum akhirnya berlanjut ke Sidratil Muntaha dalam perjalanan Miraj.
Mengapa Allah SWT dalam peristiwa Isra memperjalankan Nabi Muhammad ke Masjidil Aqsa di Palestina? Sebab yang sesungguhnya hanya Allah SWT yang tahu. Namun dari sejarah kenabian dapat diketahui bahwa jalur tersebut (Mekah-Palestina) adalah jalur perjalanan nabi-nabi terdahulu pembawa risalah kebenaran Tauhid.