Demikian juga dengan hasil belajarnya, juga ditentukan oleh berdasarkan evaluasi pembelajaran sesuai dengan fase/levelnya. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran pada fasenya akan mendapatkan pendampingan guru untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam melaksanakan TaRL terdapat beberapa tahap sebagai berikut:
a) Tahapan Asesmen, yaitu dengan mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan peserta didik
b) Tahapan Perencanaan, yaitu menyusun proses pembelajaran yang sesuai dengan data asesmen, termasuk pengelompokkan peserta didik dalam tingkat yang sama dan juga meyusun pembelajaran yang sesuai dengan capaian ataupun tingkat kemampuan peserta didik yang merupakan pusat utama pembelajaran.
c) Tahapan Pembelajaran
Pada tahap pembelajaran perlu dibuat adanya asesmen-asesmen berkala untuk melihat, memantau proses pemahaman peserta didik, kebutuhan maupun kemajuan selama pembelajaran. Selain itu juga melakukan proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran pada akhir pembelajaran dalam bentuk proyek.
Mengapa menjadi tantangan?Â
TaRL adalah model baru bagi sebagian besar guru. Maka masih memerlukan pemahaman konsep dan implementasinya. Dua hal tersebut tentu membutuhkan waktu dan kesadaran dan mindset guru.
Pendek kata lain guru dituntut selain beradaptasi dengan heteronitas potensi peserta didik baik secara intelektual, psikis sebagai realitas subjek pembelajaran; juga dituntut mengasah kompetensi pedagogik serta kompetensi profesionalnya yang relevan dengan tuntutan model TaRL. Sebab model TaRL pada hakikatnya menuntut guru menjalankan proses pembelajaran berdasar tahapan atau fase-fase ketercapaian masing-masing peserta didik.
2. Project Based Learning
Pembelajaran Proyek (Project Based Learning) proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara pemberian tugas kepada peserta didik yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.Â
Penerapan model PjBL dimulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyerahan produk yang dibuat oleh peserta didik. Dalam teorinya model produk dari PjBL meliputi:
- Produk Karya Teknologi yang salah satu bentuknya membuat animasi atau video
- Produk Karya Tulis, seperti membuat laporan hasil pengamatan
- Produk Prakarya contohnya membuat miniatur rumah adat, candi, masjid, dll dari barang bekas atau bahan lain memungkinkan