Tantangan guru dalam setiap situasi adalah mengoptimalkan proses pembelajaran. Sebab optimalnya proses pembelajaran akan menjadikan berkembangnya segenap potensi peserta didik. Baik potensi kognitif, sikap maupun keterampilan. Proses inilah yang menjadikan pembelajaran menjadi "meaningful learning".
Parameter sederhana yang bisa dipakai untuk melihat optimalnya proses pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik secara penuh dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu langkah guru dalam merancang pembelajaran dintutut realistik dan implementatif.
Realistik yaitu langkah melihat kondisi riil peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya. Oleh Sebab itu guru harus menghindarkan diri dari langkah "copy paste" penyusunan rancangan pembelajaran. Sebab, selain hanya bersifat formalitas-administratif, langkah tersebut juga akan menghalangi guru dalam mengembangkan inovasi dalam menjalankan tugas profesinya.
Kurangnya inovasi guru dalam merancang proses pembelajaran akan berdampak pada output pembelajaran yang tidak maksimal. Hal ini akan berdampak pada tidak maksimalnya dalam pengembangan potensi peserta didik.
Sedangkan implementatif bahwa rancangan yang disusun oleh guru memang dapat dijalankan di tengah-tengah peserta didiknya.Â
Oleh sebab itu, terdapat pantangan bagi guru dalam menyusun rancangan pembelajaran yaitu "copy paste" dan "plagiasi" rancangan pembelajaran pihak lain.
Bagaimana langkah guru dapat mengoptimalkan pembelajaran daring?Â
Kuncinya terdapat penyusunan Rancangan Pembelajaran (RPP) daring.Â
Ada beberapa langkah penyusunan RPP agar dapat mengoptimalkan pembelajaran daring.
1. RPP yang disusun hendaknya menyajikan kegiatan pembelajaran yang bisa dilaksanakan