Maka sekolah tersebut bisa mengambil branding sekolah tentang "Kesenian Lokal."
Ketika kesenian lokal dijadikan branding, maka idealnya pembinaan kegiatan seminggu dua kali, setidaknya satu kali dalam seminggu. Alasanya mendasarnya, agar nuansa seni lokal sebagai branding sekolah lalu kelihatan.Â
Selanjutnya dalam kurun waktu tertentu dilombakan dan ditampilkan di berbagai even sekolah. Syukur-syukur sekolah bisa menggunakan momen-momen di luar sekolahnya, baik di tingkat desa, kecamatan maupun jenjang yang lebih tinggi.
Pada akhirnya  masyarakat diharapkan mengenal sekolah tersebut sebagai sekolah kesenian lokal.
Contoh lain sebagai Iustrasi. Sekolah tersebut ada di lingkungan obyek wisata dunia, sehingga banyak turis berdatangan di obyek tersebut. Wali muridnya sebagian besar berpendidikan rata-rata baik. Sosial ekonomi wali murid kelas rata-rata kelas menengah. Guru-gurunya ada yang mempunyai kopetensi Bahasa Inggris.
Maka sekolah tersebut bisa menjadikan " Bahasa Inggris Aktif (Bicara dengan Turis Asing)" sebagai branding sekolahnya.
Agar semua warga mudah mengingat branding sekolahnya, Â gunakan slogan-slogan yang singkat dan menarik. Semoga bermanfaat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H