Mohon tunggu...
RUSMANTO
RUSMANTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Owner dari Ciptofurniture

Owner dari Ciptofurniture, toko meubel jepara menerima pesanan pintu & kusen jendela, kursi tamu, set kamar, set ruang makan, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Rumah

12 Juni 2019   11:27 Diperbarui: 12 Juni 2019   11:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tradisi Pasang Bendera Di Kuda-Kuda Atap Rumah" 

Sebenarnya tradisi ini sangat kental dengan sejarah, yaitu saat zaman penjajahan dulu (Belanda).

Saat zaman penjajahan dulu, nenek moyang kita sampai berdarah2 dan bahkan berkorban nyawa hanya untuk mengibarkan Merah Putih.

Kenapa?

Karena zaman dulu ketika ada yang mengibarkan bendera Merah Putih seketika langsung di turunkan oleh Belanda, tak jarang langsung di tembak mati.

Ya, begitu sulitnya zaman dulu. Jangankan untuk 100% merdeka, sekedar mengibarkan Bendar Merah Putih pun taruhanya nyawa.

Awal mula inisiatif memasang bendera di kuda2 di mulai oleh orang jawa, tepatnya di Surabaya.

Pada zaman dulu orang memasang bendera di depan rumah atau di posko-posko, namun ada saja mata-mata belanda yang melapor hingga akhirnya bendera di turunkan.

Merasa cinta tanah air, akhirnya pemasangan bendra di lakukan di atap rumah atau di pohon-pohon.

Namun usaha ini semua sia-sia, karena bendera di atas rumah tetap di turunkan, sedangkan pohon tempat menaruh bendera tak jarang langsung di tebang.

Akhirnya masyarakat memiliki ide untuk memasang Bendera Merah Putih di kuda-kuda rumah atau posko-posko.

Ketika orang membuat Rumah, Posko ataupun tempat umum lainya mereka tak lupa menyertakan Merah Putih di tengah Kuda-kuda.

dokpri
dokpri

Khawatir di turunkan kembali, akhirnya Bendera Merah Putih pun di temani Kelapa,Padi,Jagung dan lainya, lalu orang membawa Makanan. Nasi,Ingkung, buah-buahan dan melakukan doa bersama hingga akhirnya makanan di santap bersama.

(Sejak nenek moyang kita dulu, setiap membuat bangunan baru tak lupa di adakan Doa bersama setelah selesai)

Ternyata hal ini berhasil...

Belanda berfikir apa yang di lakuakan orang-orang hanyalah sebuah tradisi Jawa. Yaitu, berdoa,memasang kain serta hasil bumi.

Ya, ini memang tradisi. Namun waktu itu nenek moyang kita berujar dalam hati, "lihatlah 1 bulan kemudian"

Padi akan mengering,Kelapa mengering pun juga dengan Jagung akan mengering hingga akhirnya di bersihkan.

Namun ada satu yang masih tersisa dan akan melekat sampai kapan pun. Yaitu Merah Putih.

Sejak saat itu, setiap orang ketika membuat rumah atau bangunan baru selalu tak lupa menyertakan Merah Putih di Kuda-Kuda atas.

.
.
.
sumber tulisan : copas 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun