Protein terdiri dari protein nabati (berasal dari tumbuhan) dan protein hewani (berasal dari hewan). Selain menggantikan sel atau bagian tubuh yang rusak protein juga berfungsi sebagai bahan pembangun serta pembuatan enzim, hormon, dan pigmen. Setiap hari tubuh kita memerlukan karbohidrat, protein dan lemak yang kita butuhkan dalam jumlah besar.
Namun tidak semua keluarga mampu memenuhi kebutuhan kadar gizinya, salah satu penyebabnya karena faktor ekonomi. Yang lebih memprihatikan lagi, ada sebagian masyarakat yang hanya merasakan daging saat perayaan Idul Adha saja. Hal ini harus menjadi perhatian bersama, agar kasus gizi buruk bisa terselesaikan.
Karena itulah Rumah Zakat menghadirkan program Superqurban yaitu inovasi pengolahan daging qurban dalam bentuk kornet melalui teknologi tinggi yang tahan hingga 3 tahun. Inovasi kornet Superqurban merupakan solusi agar daging qurban semakin merata dan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan daging tak hanya di Hari Raya Qurban saja.
Walau Idul Adha 1430 telah berlalu dan aroma daging qurban sudah tidak terasa lagi, namun Rumah Zakat tetap bisa menyalurkan daging qurban kepada masyarakat yang membutuhkan. Kornet Superqurban akan disalurkan melalui 44 kantor cabang dari Aceh hingga Jayapura. Seperti halnya penyaluran Superqurban di wilayah Cikarang sudah di mulai. Senin (8/2), sekitar 50 anak asuh Rumah Zakat Indonesia (RZI) di wilayah ICD Mekar Mukti Cikarang menerima penyaluran perdananya. Penyaluran Superqurban kali ini adalah hasil program kerjasama Superqurban sebuah perusahaan di Jababeka yaitu PT. DMC Teknologi Indonesia.
Acara yang dikemas berbarengan dengan pembinaan rutin ini menjadi ajang berbagi bersama-sama dengan anak yatim dan tak mampu di wilayah sekitar. "Terima kasih donatur PT. DMC Teknologi Indonesia dan Rumah Zakat Indonesia. Memang Superqurban sasarannya tepat untuk kita-kita yang kesulitan," ujar seorang tokoh masyarakat.
Kornet Superqurban juga dibagikan kepada Ahmad Zulkifli adalah satu Balita di Banjarmasin yang divonis oleh Puskesmas setempat menderita gizi buruk. Oleh karena itulah Puskesmas meminta Rumah Zakat Indonesia (RZI) Cabang Banjarmasin untuk menindaklanjuti pengawasan dan pemberian bantuan kepadanya. Balita yang akrab disapa Kifli itu memiliki berat badan 6 kg meskipun umurnya telah memasuki 14 bulan.
Enam bulan pertama sejak lahir pertumbuhan Kifli cukup bagus. Di usia 6 bulan dia sudah mampu mencapai berat badan 6,8 kg. Namun 8 bulan terakhir berat badannya masih berkisar di angka 6 kg saja. Ibunda Kifli, Mariana juga mengkhawatirkan kondisi anaknya ini. "Kifli tidak mau makan bubur ataupun lainnya. Dia hanya mau minum ASI. Apalagi sekarang Kifli sudah 3 minggu terakhir sakit. Berat badannya jadi semakin turun," tutur Mariana.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya Puskesmas telah menyediakan makanan tambahan untuk Kifli. Namun karena ongkos ojek untuk mencapai Puskesmas sangat mahal, Mariana tak pernah mau datang ke Puskesmas secara rutin.
Dalam kunjungan yang dilakukan tim Siaga Sehat ke kediaman Mariana, diberikanlah kornet Superqurban untuk Kifli. Kunjungan akan terus dilakukan setiap pekan, tentunya dengan membawa makanan tambahan untuk Kifli.
Sementara itu, Rumah Zakat Medan di penghujung Januari 2010 menyalurkan paket kornet Superqurban kepada 50 janda dan jompo di Mushola Al-Huda Kel. Labuhan Deli Kec. Medan Marelan. Selasa (26/1).
Setiap orang diberikan bantuan berupa empat kaleng kornet dan bantuan langsung dana tunai, "Kegiatan penyaluran Rumah Zakat Indonesia dalam bentuk daging qurban ini dilakukan sepanjang tahun sehingga masyarakat bisa merasakan daging qurban tidak hanya di hari raya Idul Adha saja, tapi di moment lain pun tetap bisa merasakannya," ujar Rusdi Saleh Koto Senior Membership Officer.
Dalam kesempatan tersebut Rumah Zakat menerjukan 13 tim Relawan untuk melayani masyarakat. Dan para warga pun mersa terbantu dengan program ini. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat Indonesia, ini merupakan pertama kalinya saya mendapatkan daging qurban di kornetkan, saya sangat senang sekali," ungkap Ibu Jenap.
Selain itu,pasca banjir besar yang melanda Pasuruan dan sekitarnya menyisakan tak sedikit kerugian dan kesedihan. Terlebih di saat pemulihan seperti saat ini, support dana dan makanan yang sehat untuk masyarakat berangsur-angsur menghilang. Padahal masyarakat masih membutuhkan perhatian dan kita.
Sabtu (30/01/2010), tim Rumah Mandiri Indonesia - Surabaya bersama relawan RZI bertolak menuju Desa Kulorsari Kecamatan Bangil Kab. Pasuruan untuk menyalurkan bantuan siaga gizi berupa 280 kaleng kornet Superqurban. Sebelumnya, ratusan warga menjadi korban kedatangan banjir dan lima warga menjadi korban jiwa. Dituturkan Ibu Indah Ketua Posko Penanggulangan Bencana Desa Kulorsari, banyak rumah warga dan jembatan beton yang menghubungkan desa ikut ambruk akibat terjangan banjir.
"Ini merupakan banjir terbesar dalam beberapa tahun terakhir, bayangkan ada mobil yang terseret hingga sejauh dua kilometer," papar Ibu berkacamata ini.
Menurutnya justru sekarang ini warga banyak yang membutuhkan obat kulit, karena pasca banjir banyak yang mengeluhkan gangguan kulit. Setelah banjir surut biasanya warga sengaja menumpahkan solar ke lantai rumah untuk meminimalisasi bakteri yang bisa menimbulkan gatal-gatal.
Kedatangan RZI meski sudah jauh dari kedatangan banjir diharapkan ikut memberi dukungan moril pada masyarakat yang hingga kini masih dalam proses recovery. Warga menuturkan apresiasinya karena di saat orang lain mulai melupakan, Rumah Zakat masih memberi perhatian pada mereka yang menjadi korban banjir di Pasuruan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H