Yang ketiga peran tokoh agama. Ideology radikalisme yang berkembang akhir-akhir ini ditengarai juga karena adanya salah penafsiran terhadap ajaran agama tertentu. Maka dari itu tokoh-tokoh agama harus turut berperan aktif dalam memberikan penafsiran ajaran agama yang baik. Seperti menumbuhkan semangat perdamaian, budaya saling menghormati adanya perbedaan agama, cinta negara, dsb. Yang keempat peran lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada para peserta didiknya. Termasuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme yang akhir-akhir ini semakin redup. Sekolah dan kampus harus terus mewaspadai adanya upaya penyusupan ideology radikalisme terhadap para peserta didiknya.
Yang terakhir Pemerintah dalam hal ini harus segera membasmi ideology radikalisme hingga sampai ke akar-akarnya. Pemerintah juga perlu mencari penyebab maraknya perkembangan ideology radikalisme di tanah air belakangan ini. Kemudian mencari solusi pemecahannya. Yang pasti Pemerintah harus segera memulihkan kondisi psikologis rakyat yang trauma akibat terroris. Mungkin rakyat awam tidak paham apa itu ideology radikalisme, mereka tidak paham apa itu politik, dan rakyat tidak akan bersu'udzon bahwa ini adalah pengalihan isu semata. Rakyat hanya inginkan adanya kedamaian, ketentraman, keadilan, dan kesejahteraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H